Data Internal Bocor, Intel Bantah Perusahaannya Dibobol

Bayangkan apabila perusahaan produsen otak kumputer diretas dan data mengenai produknya dilihat hacker, artinya perangkat Anda bisa tidak aman. Kondisi ini yang tengah dialami oleh Intel, dilaporkan bahwa data internal mereka sudah bocor ke publik.

Seorang software engineer bernama Till Kottmann melakui akun Twitter @deletescape baru saja mengunggah sedikit bagian dari dokumen internal yang diklaim memiliki banyak bagian rahasia. Kottman sendiri dikenal kerap membagikan dokumen rahasia yang diperjual belikan hacker di dark web.

Dikutip dari Engadget, dokumen internal ini berisi informasi teknis dari produk Intel, semikonduktor atau prosesor. Misalnya, kode BIOS, sample code prosesor Kaby Lake bahkan berisi dokumen mengenai prosesor baru mereka yang belum dirilis yaitu prosesor Tiger Lake.

Beruntungnya di dalam dokumen internal 20GB milik Intel yang beredar tidak berisi informsi senstifi terkait data pribadi seperti klien perusahaan maupun pegawai Intel. Namun, pihak Intel membantah bahwa perusahaannya diretas hacker.

Intel exconfidential Lake Platform Release 😉
 
This is the first 20gb release in a series of large Intel leaks.
 
Most of the things here have NOT been published ANYWHERE before and are classified as confidential, under NDA or Intel Restricted Secret. pic.twitter.com/KE708HCIqu— Tillie 1312 Kottmann #BLM ???????????????? (@deletescape) August 6, 2020

Kottmann mengklaim bahwa dokumen ini dia dapatkan dari peretas. Pelaku mengaku kepadanya bahwa data diperoleh dari host server Akami CDN yang digunakan Intel. Jaringan host server ini dituduh tidak aman sehingga data bisa diretas.

Intel menegaskan bahwa kemungkinan data internal mereka bocor dari seseorang yang memiliki akses ke Resource and Design Center, sebuah portal berbasis web yang digunakan mitra bisnis untuk mengakses dokumen teknis yang bukan untuk publik.

“Kami masih melakukan investigasi. Informasi ini berasal dari Intel Resource and Design Center, yang menyediakan informasi untuk pelanggan, mitra bisnis, dan pihak luar yang terdaftar untuk akses ke dalamnya. Kami meyakini ada orang yang memiliki akses untuk mengunduh data dan membagikannya,” jawab perwakilan Intel.