Developer Game Indonesia Siap Unjuk Gigi di Gamescom 2019

Developer Game Indonesia Siap Unjuk Gigi di Gamescom 2019

Industri game Tanah Air kembali mendapatkan panggung untuk tampil. Kali ini mereka berkesempatan mendapatkan panggung internasional di perhelatan industri game Eropa Gamescom 2019 yang akan digelar di Cologne, Jerman pada tanggal 20-24 Agustus.

Sesuai rencana yang diumumkan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dan Asosia Game Indonesia (AGI) dibulan April lalu, mereka membuka program Archipelageek yang akan memberangkat 10 pelaku industri game Indonesia untuk bisa tampil di perhelatan internasional tadi.

Dalam penjelasan yang diberikan BEKRAF, program Archipelageek bertujuan membantu pelaku industri kreatif khususnya subsektor aplikasi dan pengembangan permainan untuk bisa masuk di pasar global dan memperoleh rekan bisnis. 

Hari ini BEKRAF dan AGI mengumumkan 10 pelaku industri game di Indonesia yang mendapatkan kesempatan hadir dan tampil di Gamescom 2019, di antaranya Agate International, MassHive Media, Megaxus Infotech, Wawa Games, Ozysoft Studio, Touchten Games, IESPL, Komodoz, Plexus & Oray Studios, dan Everidea Interactive.

“Games adalah salah stau subsektor yang diproritaskan karena potensinya besar dan termasuk masih muda usianya di Indonesia. Makanya di sana kita ikut serta acara yang lebih kepada B2B tujuannya agar bisa menjalin bisnis dengan pelaku industri global. Misalnya menemukan publisher untuk bekerja sama,” tutur Deputi Pemasaran BEKRAF, Joshua Simandjuntak.

Senada dengan Joshua, Deputi Infrastuktur BEKRAF Hari Sungkari menyatakan bahwa 10 peserta rombongan Archipelageek kali ini sudah memenuhi dua poin yang diwajibkan untuk bisa menggaet investor maupun publisher di sana.

“Pertama punya produk tapi produk juga tidak cukup. Kedua adalah kesiapan organisasi atau model bisnis dari peserta. Kita ke sana kan mau mencari rekan bisnis. Jangan sampai nantinya pelaku industri di sana menyatakan minat mau bekerja sama tapi kita malah bingung mau seperti apa modelnya,” jelas Hari.

Presiden Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno menuturkan bahwa industri game di Indonesia harus lebih dulu tumbuh dan menjadi pemain utama dalam pasar game dunia, bukan hanya pemain atau pengguna. Dia meyakini ke depannya games akan menjadi hiburan yang mainstream terutama di luar negeri.

“Dari lima besar perusahaan teknologi, Google, Apple, Facebook, Amazon, dan Amazon semuanya mulai merambah industri game dengan cara masing-masing jadi nanti game akan menjadi hiburan yang mainstream. Jangan sampai kita telat dan malah jadi konsumen saja,” tutur Cipto.

Gamescom 2019 merupakan event game tahunan terbesar untuk kawasan Eropa. Setiap tahunnya Gamescom dihadiri lebih dari 350.000 pengunjung dari seluruh dunia dan juga menjadi tempat menjalin bisnis dengan kehadiran lebih dari 30.000 rekan bisnis di industri game.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.