Digital Citizenship Indonesia Ingin Ajarkan Etika Ruang Siber

Digital Citizenship Indonesia Ingin Ajarkan Etika Ruang Siber

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Cloud Computing Indonesia, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), dan Drone Emprit meluncurkan portal pembelajaran Digital Citizenship Indonesia.

Peluncuran ini dilakukan secara daring oleh Retno Artinah S., Direktur Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara, dalam kegiatan webinar: Ruang Siber Yang Aman dan Nyaman di Era Industri 4.0 yang berlangsung hari Selasa, 23 Maret 2021.

Digital Citizenship Indonesia adalah inisiatif bersama untuk meningkatkan literasi terkait keamanan siber dan etika di ruang siber. Inisiator awal dari portal pembelajaran ini akan menyusun kerangka bersama untuk menyusun kurikulum dan kegiatan yang ada.

Digital Citizenship Indonesia ini juga didukung oleh Acara Seru, CyberHub Indonesia dan Asosiasi Cloud Computing Indonesia. Peluncuran platform pembelajaran ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan bersama terkait literasi keamanan siber dan juga etika di ruang siber.

Risiko kejahatan siber atau yang dikenal dengan istilah cybercrime menjadi pengetahuan yang penting untuk diketahui oleh masyarakat. Namun, dalam prakteknya tidak banyak masyarakat di Indonesia memahami hal tersebut, sehingga masih banyak masyarakat ataupun organisasi di Indonesia menjadi korban dari kejahatan siber.

Selain kejahatan siber, etika di ruang siber perlu menjadi perhatian khusus. Menurut survei yang dilakukan oleh Microsoft pada bulan April-Mei 2020 dan dipublikasikan pada bulan Februari 2021, Indonesia menempati posisi paling buncit pada Digital Civility Index Report di regional Asia Pacific.

Nilai DCI Indonesia memburuk delapan angka dari nilai sebelumnya. DCI reports adalah hasil riset yang mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet di seluruh dunia saat berkomunikasi dan berinteraksi di ruang siber. Semakin tinggi nilai DCI, maka tingkat kesopanan dan etika semakin buruk.

Buruknya nilai DCI Indonesia itu langsung terbukti beberapa saat setelah Microsoft merilis hasil riset tersebut. Akun sosial media Microsoft dibanjiri oleh kecaman ataupun kalimat-kalimat yang tidak sopan lainnya dari netizen Indonesia sehingga memaksa Microsoft untuk mematikan kolom komentar yang ada.

Dari laporan tersebut, masyarakat terkesan melupakan nilai-nilai etika yang ada dalam ruang fisik ketika berinteraksi di ruang siber. Etika dan kesopanan yang biasanya muncul di ruang fisik menjadi hilang ketika interaksi dilakukan lewat teks yang ada di gadget masing-masing. 

Kesadaran masyarakat mengenai keamanan siber dan etika bermasyarakat secara digital perlu untuk ditingkatkan karena hal tersebut menjadi fondasi yang fundamental dalam terciptanya ruang siber yang aman dan nyaman di Indonesia.

Anton Setiyawan, Juru Bicara dari Badan Siber dan Sandi Negara berharap Digital Citizenship Indonesia ini bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi Indonesia. “Mudah-mudahan dengan platform ini kita bisa maksimalkan dan kita bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan dan kesejahteraan bangsa ini,” ujarnya.

Harry Sufehmi, Founder dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) menyampaikan Digital Citizenship Indonesia adalah peluang yang sangat bagus untuk bergotong-royong bersama membuat panduan bagi banyak orang mengenai etika digital.

“Secara komprehensif etika digital saya belum tahu ada, dan saya rasa ini peluang yang sangat bagus untuk kita garap bersama-sama sehingga bisa menjadi panduan bagi banyak orang,” ujarnya. 

“Mudah-mudahan kita bisa berkolaborasi bersama di digitalcitizenship.id, dan kita ramai-ramai gunakan itu, sebagai suatu kontribusi kita bersama,” ujar Ismail Fahmi, Founder Drone Emprit.

Alex Budiyanto dari Cloud Computing Indonesia menyampaikan bahwa Digital Citizenship Indonesia baru inisiasi awal, diperlukan kolaborasi banyak pihak untuk bergotong-royong bersama berkontribusi untuk memperbaiki literasi keamanan siber dan juga etika di ruang siber. 

Rencana materi pembelajaran Digital Citizenship Indonesia ini akan mulai menyasar anak-anak dari playgroup, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi. Kemudian orang dewasa dan juga orang tua yang sudah mempunyai anak. 

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.