Dikabarkan Indosat Ooredoo Isu PHK Massal
Dikabarkan Indosat Ooredoo Isu PHK Massal. Setelah isu pemutusan hubungan kerja (PHK) massal menerpa XL Axiata, kini giliran Indosat Ooredoo yang dilanda isu tersebut. Sekitar 500 karyawan Indosat berunjuk rasa di halaman kantor pusat perusahaan, memprotes rencana PHK massal.
Azwani Dadeh, Ketua Umum Serikat Pekerja Indosat Ooredoo, berkata isu PHK massal yang mereka tolak bukan isapan jempol. Menurutnya, kabar rencana itu kurang didengar publik karena berlangsung tanpa ‘suara’.
“Jadi kalau bilangnya enggak ada PHK massal, ini sebenarnya PHK terselubung dan smooth,” ujar Azwani. Azwani berkaca pada pada restrukturisasi manajemen Indosat yang mengharuskan sejumlah karyawan di divisi IT bergeser ke divisi sales & marketing.
Padahal kualifikasi keahliannya dianggap berbeda jauh Perusahaan pun ia sebut turut mengancam akan memberhentikan karyawan yang sudah digeser itu apabila tak mencapai target.
“Sejauh ini belum ada yang kena (PHK), tapi sudah ada yang ditawarkan. Mereka dihantui kalau tidak tercapai target akan di-PHK.”
Azwani berpendapat restrukturisasi, terutama rencana PHK sebagai hal yang tak masuk akal. Padahal di saat yang sama menurutnya ada beban lain yang memberatkan perusahaan yakni besarnya upah tenaga kerja asing (TKA).
Sabda Pranawa Djati, Sekretaris Jenderal Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia, mengaku sudah menerima aduan soal rencana PHK massal di Indosat.
Sabda menyebut ada sekitar 200 karyawan yang posisinya terancam di sana. Aduannya adalah dipaksa menerima tawaran pensiun dini atau setuju digeser ke posisi lain seperti yang diutarakan Azwani tadi.
Sabda berkata sudah membawa persoalan ini ke telinga Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Hani Dhakiri pada Selasa, 6 Februari 2018. Selain itu, mereka juga berjanji mengerahkan anggota federasi serikat pekerja jika manajemen tetap ngotot mengambil keputusan itu.
Secara keseluruhan, Sabda melihat kejadian yang berlangsung di Indosat ini serupa dengan yang terjadi di XL Axiata. Bedanya hanya terletak di istilah saja.
“Nah itu sama kejadiannya. Kalau di XL kan pakai istilah transformasi, kalau di Indosat pakai reorganisasi,” kata Sabda.
Deva Rachman selaku Group Head of Corporate Communication Indosat Ooredoo membantah ada rencana PHK massal di tubuh perusahaan. Deva juga menampik perusahaan menawarkan program pensiun dini kepada sejumlah karyawan.
Namun ia menjelaskan bahwa pensiun dini adalah hal yang wajar terjadi meskipun perusahaan tidak menawarkannya.
“Pemberitaan ada PHK massal itu tidak benar, yang benar kita sedang menyesuaikan dengan industri berupa reorganisasi,” tukas Deva lewat telepon.
Reorganisasi yang Deva maksud adalah menggeser sejumlah pekerja dari satu posisi ke posisi lain yang lebih membutuhkan.
Deva mengaku perusahaan menerima protes dari karyawan. Menurutnya protes itu sebagai sesuatu yang normal. Ia menekankan proses reorganisasi yang berlangsung di perusahaan berjalan sesuai aturan yang berlaku