Dilanda Kecemasan, Developer Uang Kripto Ciptakan CoronaCoin
Di tengah kecemasan dunia atas wabah virus korona atau Covid-19, justru ada beberapa pihak yang bertindak di luar batas moral. Misalnya menyebarkan malware dengan dibalut berita terkait virus tersebut hingga hoaks.
Terbaru, beberapa pengembang atau developer uang kripto (cryptocurrency) dilaporkan mengembangkan jenis mata uang baru bernama CoronaCoin. Namanya saja sudah bisa dibilang tidak pantas di tengah korban yang terus bertambah akibat virus ini.
Dikutip dari media TokenPost, ada tujuh developer uang kripto yang tersebar di Eropa mengembangkan CoronaCoin. Informasi ini diperoleh dari salah satu developer bernama Sunny Kemp yang dihubungi via Telegram.
Dijelaskan bahwa jumlah mata uang kripto CoronaCoin yang tersedia sangat terbatas untuk bisa didapatkan. Namun, jumlahnya disesuaikan dengan jumlah penduduk di dunia yaitu di angka 7.604.953.650 token. Mereka akan terus mengurangi jumlah CoronaCoin setiap dua hari.
Jumlah CoronaCoin yang berkurang akibat dihapus oleh developer akan menyesuaikan dengan angka laporan kasus baru virus Korona yang terjadi di dunia nyata. Jadi developer juga sedikit “bermain” dengan isu sensitif ini.
Menurut Kemp hal ini justru akan menarik bagi investor. “Beberapa orang akan berspekulasi bahwa suplai CoronaCoin yang dihapus akan sangat banyak terkait penyebaran virus Korona, sehingga mereka akan berminat untuk investasi,” jelasnya.
Artinya, harga atau nilai dari CoronaCoin akan menjadi sangat mahal, meskipun wabah ini dilaporkan berdampak terhadap turunnya minat dan harga transaksi uang kripto di dunia.
Setiap transaksi CoronaCoin tercatat menggunakan teknologi blockchain. Dokumen dan CoronaCoin ini bisa dibeli dan dijual lewat pertukaran online bernama Saturn.Netwok. Kemp sendiri mengklaim bahwa CoronaCoin masih akan berkontribusi kepada kemanusiaan.
20 persen dari suplai CoronaCoin yang tersedia setiap bulannya akan didonasikan ke organisasi Palang Merah internasional melalui sistem transaksi uang kripto yang sah.