Dukungan Windows 7 Berakhir Selamanya di 14 Januari 2020
Serupa dengan WhatsApp, sistem operasi Windows di PC juga akan mengakhir dukungan untuk beberapa versi di awal 2020. Berakhirnya dukungan dari penyedia layanan artinya pengguna yang tidak melakukan migrasi atau update tidak bisa merasakan fitur terbaru.
Hal yang paling membahayakan adalah pengguna yang tidak melakukan migrasi atau update akan terancam oleh serangan siber. Microsoft menghentikan dukungan Windows 7 karena sistem operasi ini sudah cukup lawas karena dirilis pada tahun 2009.
Dikutip dari situs Tom’s Guide, informasi yang dikumpulkan dari statcounter milik GlobalStats menyebutkan selama November 2018 hingga November 2019 masih ada 28 persen pengguna PC berbasis Windows yang masih menggunakan Windows 7.
Microsoft akan menggentikan dukungan kepada Windows 7 pada 14 Januari 2020. Aplikasi produktivitas maupun sistem keamanan siber di dalamnya tidak akan lagi menerima update. Jadi siap-siap penggunanya akan mendapatkan serangan siber.
Apabila pengguna Windows 7 menjadi korban maka Microsoft tidak akan menyediakan lagi solusi khusus untuk menanganinya secara gratis. Penggunanya akan dialihkan untuk mengambil solusi dari penyedia aplikasi atau software keamanan siber berbayar.
Apa yang harus dilakukan? Pengguna Windows 7 dianjurkan memperbarui ke Windows 10. Proses update ini sebetulnya gratis apabila nomor lisensi Windows 7 Anda masih asli atau orisinal. Apabila Anda masih ingin bertahan di Windows 7, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
1. Berlangganan Antivirus
Jadi Anda akan tetap menerima update untuk sistem keamanan siber di perangkat. Layanan yang berbayar akan menyediakan perlindungan menyeluruh, jangan mengandalkan versi gratis karena masih ada aspek keamanan siber yang tidak dilindungi.
Meksipun begitu kemungkinan besar antivirus tersebut akan tetap menganjurkan Anda melakukan update. Layanan antivirus atau keamanan siber biasanya menyediakan prasyarat yang harus tersedia di sistem atau perangkat.
2. Hapus peramban Internet Explorer
Internet Explorer adalah peramban internet bawaan dari sistem operasi tersebut. Mengingat aplikasi ini langsung terhubung ke internet maka sistem operasi yang tidak lagi menerima dukungan bisa menjadi celah keamanan.
Hapus aplikasi Internet Explorer dan ganti ke peramban internet yang menyediakan update berkala seperti Google Chrome maupun Mozilla Firefox. Di dalam peramban internet juga ada komponen plug-in seperti Java dan Adobe Flash Player yang harus dimatikan.
Kedua plug-in ini harus selalu menggunakan versi terbaru karena rentang disusupi malware. Konsekuensinya apabila kedua plug-in ini dinonaktifkan maka ada situs yang tidak bisa tampil utuh atau sempurna.
3. Berhenti gunakan Microsoft Office
Sistem operasi yang tidak lagi update juga berimbas ke aplikasi bawaan sepeti Microsoft Office yang terdiri dari beragam jenis pengolahan dokumen. Hal ini bisa dimanfaatkan oleh penjahat untuk membuat file berisi malware yang tidak terdeteksi Microsoft Office versi lawas.
Dianjurkan kepada pengguna Windows 7 untuk menghapus atau berhenti menggunakan aplikasi tersebut dan beralih ke aplikasi lain yang sifatnya online. Misalnya, Google Doc, Google Sheet, dan lainnya dari Google.