Be My Eyes, Aplikasi Untuk membantu Melihat Bagi Penyandang Tuna Netra

Be My Eyes, Aplikasi Untuk membantu Melihat Bagi Penyandang Tuna Netra

Seorang tunanetra terlebih dahulu harus membuka aplikasi Be My Eyes di perangkat iOInovasi baru telah lahir, seiring perkembangan tekonologi semakin banyak di ciptakan aplikasi-aplikasi berbasis smartphone untuk membantu memudahkan segala aspek kehidpuan selain itu Kini aplikasi yang ada di smartphone Anda juga bisa dimanfaatkan untuk membantu orang lain, seperti membantu mereka yang tunanetra.

Perusahaan pengembang aplikasi Robocat asal Denmark, membuat sebuah aplikasi bernama Be My Eyes yang seakan menjadi mata bagi para penyandang tunanetra. Aplikasi ini didistribusikan secara gratis untuk iPhone dan iPad. Ia akan jadi penghubung antara tunanetra yang butuh bantuan dan relawan yang hendak membantu tunanetra. Mereka akan dihubungkan melalui unsur video dan audio yang dimanfaatkan pada aplikasi ini.

Ya, penggunaan aplikasi ini membutuhkan seorang relawan yang bersedia membantu si penderita. Kemudian, ia mengetuk layar ponsel sebanyak dua kali dengan jarinya untuk menghubungkannya dengan relawan yang bersedia. Cara kerja aplikasi ini adalah membuat koneksi video secara live terhadap para volunter yang telah bergabung. Dengan sambungan telefon, para tunanetra yang membutuhkan bantuan bisa langsung terkoneksi dengan volunter yang tersebar di seluruh dunia.

Saat koneksi sudah tersambung, mereka akan menghubungi volunter untuk membantunya. Seperti salah satu pengguna yakni Vicky dari Edinburg yang meminta bantuan dari aplikasi tersebut. Telefonnya pun dijawab oleh seorang volunter dari Belanda.
Aplikasi tersebut akan menciptakan live video secara langsung, sehingga volunter bisa mengetahui secara langsung apa yang dibutuhkan orang tersebut. Vicky sendiri telah buta sejak lahir.

“Ada hari-hari di mana saya harus mencocokkan kaus kaki, kemudian mencari tahu kedaluwarsa makanan,” ungkapnya seperti dinukil dari laman BBC.  Saat ini, ada 457 ribu volunter yang tersebar di seluruh dunia yang menggunakan aplikasi ini untuk membantu tunanetra. Wiberg menjelaskan, jika para tunanetra membutuhkan batuan pada pukul 04.00, mereka tidak perlu khawatir.  “Karena ada volunter yang berada di zona waktu berbeda,” ujarnya.

Sumber : CNN Indonesia

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.