Facebook Tarik Hampir 200 Akun Terkait Kelompok Pengujar Kebencian

Facebook Tarik Hampir 200 Akun Terkait Kelompok Pengujar Kebencian

Facebook mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menghapus hampir sebanyak 200 akun pengguna yang terkait dengan kelompok pengujar kebencian, termasuk Proud Boys dan American Guard. Kedua akun ini sebelumnya telah diblokir dari jejaring sosial tersebut.

The Verge juga melaporkan bahwa Facebook sebelumnya tengah bersiap untuk menghapus 200 akun tersebut, namun Facebook segera menghapus akun setelah mengetahui mereka berencana memperkeruh ketegangan yang tengah terjadi di Amerika Serikat.

Saat ini, ketegangan tengah meliputi berbagai kota di Amerika Serikat, lokasi masyarakat melakukan aksi protes anti-rasisme yang juga diwarnai penjarahan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Akun-akun tersebut tidak hanya berniat untuk mendorong masyarakat ikut dalam aksi protes dan melakukan konfrontasi.

Informasi Direktur Penanggulangan Terorisme Facebook Brian Fishman menyebut bahwa akun-akun ini menggiring masyarakat untuk melakukan aksi protes dengan membawa senjata berbahaya. Langkah penghapusan akun segera dilakukan setelah Facebook menindak kelompok boogaloo.

Beberapa di antara kelompok ini menyuarakan rasisme serta supremasi kulit putih yang mencoba menyamar sebagai anggota antifa. Facebook telah meningkatkan upaya pemberantasan kebencian di platform miliknya.

Upaya tersebut dilakukan termasuk dengan memblokir lebih banyak grup dan menerapkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi ujaran kebencian. Namun, kondisi saat ini dinilai menguji kebijakan yang diterapkan Facebook tersebut.

Ketegangan di Amerika Serikat menunjukan bahwa Facebook tidak hanya menindak konten mengandung kebencian, tapi juga bertindak cukup cepat dalam membatasi upaya pihak tidak bertanggung jawab untuk memperkeruh situasi.

Sebelumnya, gambar screenshot yang baru-baru ini beredar mengindikasikan bahwa Facebook akan segera merilis fitur Dark Mode pada aplikasi jejaring sosial utamanya, setelah menghadirkannya di Messenger pada bulan Maret 2019, Instagram pada musim gugur lalu, dan WhatsApp sejak beberapa bulan lalu.

Sebagian besar screenshot versi final menampilkan antarmuka aplikasi Facebook utama, diklaim mampu menyuguhkan pengalaman penggunaan layar OLED lebih baik. Antarmuka ini memungkinkan untuk menyesuaikan diri selaras dengan pengaturan ponsel.

Sementara itu, Facebook dan Paypal melakukan investasi di perusahaan teknologi Indonesia, Gojek. Keduanya menyuntikkan modal bersama dengan Google dan Tencent. Gojek merupakan perusahaan Indonesia pertama yang mendapatkan pendanaan dari Facebook.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.