Fitur GIF di WhatsApp Sudah Tidak Bisa Diakses
Fitur gambar animasi GIF di aplikasi pesan instan WhatsApp pada Selasa (7/11/2017) pagi sudah tidak bisa diakses. Hal ini menyusul pemblokiran DNS situs penyedia GIF untuk WhatsApp, yakni Tenor.
Pantauan KompasTekno, fitur GIF bawaan WhatsApp sudah tidak bisa diakses oleh pelanggan operator seluler dan ISP di Indonesia, seperti Telkomsel, XL, Indosat, Firstmedia, dan Bolt.
Sebelumnya, pada Senin (6/11/2017) lalu, Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan kepada Kompas.com bahwa pihaknya telah memblokir enam DNS milik situs Tenor.
Keenam DNS milik Tenor adalah tenor.com, api.tenor.com, blog.tenor.com, qa.tenor.com, media.tenor.com, media1tenor.com.
“Sudah dikirimkan ke operator untuk dilakukan pemblokiran,” kata pria yang kerap dipangil Semmy itu, usai jumpa media di kantor Kominfo.
Tenor selama ini menjadi penyedia konten animasi gambar bergerak GIF di layanan pesan instan WhatsApp. Fitur GIF sendiri bisa diakses melalui menu emoji. Belakangan, tampilan gambar bergerak GIF yang ditampilkan Tenor kedapatan menjurus ke pornografi.
Netizen yang mengetahui hal ini pun meminta agar fitur tersebut dihapus, sebab WhatsApp juga dipakai oleh banyak kalangan, mulai dari anak kecil hingga dewasa.
Pemerintah menurut Semmy juga sudah memberi waktu 2×24 jam bagi WhatsApp. Apabila pada Rabu (8/11/2017) konten pornografi masih bisa diakses, maka pemerintah akan melakukan pemblokiran.
Sebelumnya diberitakan bahwa konten menjurus pornografi tersebut berupa gambar bergerak dengan format file GIF. Tampilan yang menjurus ke pornografi itu dapat dicari dengan mudah di dalam aplikasi dengan kata kunci tertentu.
Konten gambar bergerak GIF di WhatsApp disediakan pihak ketiga. File GIF ini biasanya digunakan sebagai pelengkap saat pengguna saling bertukar pesan di WhatsApp. keberadaan konten tersebut ramai dibicarakan netizen di Tanah Air sejak Minggu (5/11/2017).
Awalnya, warga internet beramai-ramai mengunggah screenshot cara mengakses fitur tersembunyi WhatsApp. Namun, kemudian disadari, langkah tersebut justru membuat konten pornografi itu semakin tersebar.
Keramaian berlanjut dengan ajakan tidak menyebarkan screenshot tersebut. Netizen mendesak pemerintah memblokir fitur tersebut. Bahkan, ada yang meminta WhatsApp diblokir di Indonesia.
Layanan percakapan digital serupa WhatsApp, yaitu Telegram, sebelumnya diblokir pemerintah karena dianggap menjadi alat komunikasi pelaku radikalisme dan penyebaran konten pornografi