Google Bakal Akuisisi Fitbit
Google secara resmi mengumumkan tengah berproses untuk mengakuisisi Fitbit. Setelah akuisisi ini Google menyebut akan memperkenalkan lini perangkat wearable bertajuk Made by Google.
Dalam siaran pers yang dikirimkan kepada media, Google kembali menekankan komitmennya pada platform Wear OS, meski perangkat Pixel Watch telah absen dari pasar dalam kurun waktu lama.
Pengumuman ini hanya mencakup nota kesepahaman terkait akuisisi Fitbit, sehingga masih terlalu awal untuk membahas hardware. Namun, fokus Fitbit pada kesehatan selaras dengan upaya Google di ranah ini.
Selain itu, akuisisi Fitbit ini akan lebih baik berkat dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI) guna menjamin pengguna mendapatkan informasi relevan secara lebih cepat.
Google juga mengaku memahami bahwa privasi merupakan hal utama, karenanya Google berjanji untuk transparan menyoal data yang dihimpun dan alasan penghimpunannya.
Data dari Fitbit juga disebut Google tidak akan digunakan untuk iklan bertarget. Meskipun demikian, pengguna Fitbit saat ini masih akan memiliki opsi untuk mengkaji atau menghapus data mereka setelah akuisisi diresmikan.
Google berharap dapat meningkatkan kemampuan hardware dan software yang akan dikembangkan sebagai bentuk kerja sama dengan ahli perangkat wearable dari Fitbit, dan akan menguntungkan seluruh ekosistem dan perusahaan lain yang menggunakannya.
Sebelumnya, Google mengumumkan kesiapannya meluncurkan fitur baru pada Google News. Fitur bertajuk Google News Multilingual ini bertujuan menghubungkan pengguna dengan konten dalam dua bahasa.
Fitur yang akan secara resmi mulai dapat dimanfaatkan pengguna pada tanggal 5 November mendatang ini memungkinkan pengguna memilih dua bahasa yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka pada pengaturan Google News.
Google mengumumkan hasil eksperimen dalam menemukan solusi terbaik agar hasil pencarian relevan sebagai Bidirectional Encoder Representations from Transformers (BERT). BERT merupakan teknik open source berbasis jaringan neural untuk pelatihan awal Natural Language Processing (NLP).
Algoritma pada teknologi BERT ini diklaim Google berkemampuan memahami kata saat dihubungkan dengan kata lain dalam satu kalimat atau secara kontekstual, bukan hanya menampilkan hasil pencarian berdasarkan masing-masing kata kunci.