Heboh Robot Pembersih Lantai di Indonesia, untuk Gantikan Tenaga Manusia?

Heboh Robot Pembersih Lantai di Indonesia, untuk Gantikan Tenaga Manusia?

Baru-baru ini cuitan seorang aktor dan juga sutradara Indonesia Dennis Adhiswara ramai jadi perbincangan di dunia maya. Dennis menyoroti fenomena sebuah mesin pembersih robot di sebuah mall di Jakarta.

“Cleaning service-nya Pondok Indah Mall sudah pakai robot,” demikian cuitan Dennis yang menampilkan video sebuah mesin pembersih robot yang tengah membersihkan sebuah lantai di mall tersebut.

Sontak, cuitan Dennis mengundang banyak respons netizen. Sejak pertama kali di posting pada 15 Januari lalu, cuitan Dennis sudah mendapatkan 3.000 retweet dan 6.500 like.

Komentar-komentar yang dilontarkan netizen pun beragam. Mereka umumnya menyoroti kehadiran mesin pembersih robot milik ISS Grup, sebuah perusahaan outsourcing yang memiliki lebih dari 62.000 karyawan. Salah seorang netizen bahkan mengkhawatirkan nasib para pekerja manusia ke depannya.

Menanggapi hal ini, akun twitter ISS, @ISSINDO memberikan klarifikasi. “Terima kasih atas respon baiknya, Great people! Di Indonesia, robot ini bukan untuk penghematan ataupun mengganti teman-teman Great performers ISS Indonesia. Robot ini akan dimanfaatkan di area yg memiliki risiko tinggi untuk manusia dan di area terbatas saja.”

Sejauh ini, belum ada penjelasan lebih detail dari pihak ISS terkait inovasi baru mereka ini. Namun, penampakan robot pembersih dengan desain kotak setinggi dada orang dewasa ini sudah mulai banyak terlihat di ruang publik. Salah satunya di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT). Namun, untuk pengoperasiannya masih harus didampingi manusia.

Inovasi robot pembersih ini pertama kali muncul pada tahun 2016. Diproduksi oleh ISS Global, sebuah perusahaan penyedia jasa termasuk kebersihan yang berbasis di Denmark, robot pembersih ini pertama kali dioperasikan pada sebuah rumah sakit di Uppsala, Swedia.

Diberi nama RA 660 Navi, robot pembersih ini bisa bekerja tanda didampingi manusia. Robot ini mampu bekerja maksimal selama tiga jam secara non-stop. Robot ini juga memiliki sensor yang bisa membaca kondisi sekitar, terutama untuk menghindari obstacle.

“Teknologi ini sekarang sangat matang sehingga dapat memenuhi standar pembersihan kami yang tinggi. Kami menilai bagaimana teknologi baru dapat berkontribusi pada peningkatan tersebut. Dan ketika manusia dan mesin bekerja sama dengan baik, kami dapat meningkatkan layanan kami ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Leif Persson, Head of Cleaning Excellence ISS Swediadilansir dari issworld.com.

Selain Eropa, beberapa negara di Asia juga sudah mengadopsi teknologi robot pembersih ini. Salah satunya di Bandara Changi, Singapura.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.