Hybrid Working Jadi Kenormalan Baru bagi Perusahaan
Perusahaan penyedia software dan perangkat komunikasi bisnis bernama Poly mengumumkan hasil riset mengenai gaya bekerja yang bernama hybrid working. Gaya bekerja ini diyakini sebagai bentuk kenormalan baru bagi perusahaan.
“Kami melihat akan ada perubahan dari tempat menjadi tujuan saat berbicara tentang bekerja. Gedung kantor tidak akan hilang sepenuhnya, dikarenakan masih diperlukan untuk meeting dan kegiatan lainnya, dan sisanya dapat dikerjakan di mana saja,” tutur SVP Poly APAC, Piere-Jean Chalon.
Menurut Chalon, apabila dibandingkan dengan bekerja di rumah justru para pekerja paling tidak menghabiskan waktu satu jam cuma-cuma jika merkea bekerja di kantor. Sekitar 70 persen pekerj juga memilih melakukan meeting dan office colaboration melalui video conference.
Dia menjelaskan bahwa perusahaan seharusnya melihat hybrid working sebagai peluang untuk penghematan pengeluaran karena tidak lagi harus menyewa gedung. Tentu saja hal ini juga menghadirkan tantangan, misalnya bagaimana cara mengoptimalkan video conference serta office collaboration.
Menurut pihak Poly, ada beberapa hal yang harus diperhatikan perusahaan saat ingin mengoptimalkan gaya bekerja hybrid working demi mendukung produktivitas, mulai dari hardware, software serta keamanan data di dalamnya.
“Kami menyediakan berbagai perangkat pendukung teleconference yang memiliki cukup banyak kelebihan. Bahkan, produk kami telah dipercaya dan membuat perangkat untuk mendukung penggunaan Microsoft Team dan Zoom,” tutur Managing Director Asia & Korea Poly, Samir Sayed.
Poly menyediakan beragam hardware seperti kamera untuk video conference dan mikrofon yang semuanya sudah ditanamkan teknologi AI untuk mendukung kualitas dan optimalisasi office collaboration.