Indonesia Target Utama Ransomware di Asia Tenggara
Meskipun masih dalam proses percepatan transformasi digital tapi Indonesia masih masuk dalam daftar target serangan siber jenis ransomware menurut data riset perusahaan keamanan siber Kaspersky yang disampaikan di diskusi virtual kemarin.
Data statistik Kaspersky menyebutkan percobaan serangan ransomware yang terjadi di Indonesia pada paruh pertama tahun 2019 ke paruh pertama tahun 2020 mengalami penuruan. Meskipun begitu Indonesia tetap berada di posisi pertama yang paling banyak menerima ancaman serangan.
Kaspersky mendeteksi bahwa di paruh pertama 2019 Indonesia menerima 967.372 percobaan serangan sementara di paruh pertama tahun 2020 tercatat ada 298.892 percobaan serangan ransomware. Angka ini masih lebih tinggi dibandingkan negara tetangga yaitu Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Lebih detil lagi percobaan serangan ransomware yang terdeteksi di Indonesia sebagian besar yaitu 49 persen menargetkan sektor enterprise atau perusahaan kemudian 39,9 persen sektor konsumen dan 21,3 adalah UKM.
Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia, Dony Koesmandarin mengingat bahwa tiga tahun lalu Indonesia pernah menjadi korban serangan ransomware global dengan nama Wannacry. Artinya, saat ini kita belum benar-benar aman dari ancaman serangan siber.