Jalan Layang Antapani Aman Dilalui Meski Terjadi Retakan
Retakan di jalan layang Antapani atau jalan layang Pelangi akan dikerjakan setelah Idulfitri. Meski demikian, retakan sepanjang 3 meter x 2 meter tersebut dipastikan tidak berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Agoes Sjafroedin mengatakan, penanganan saat ini berupa pengeringan dan lokalisasi retakan sehingga tidak bertambah luas dan dalam. “Jadi, setelah hari raya kami bersama PDAM (PDAM Tirtawening Kota Bandung) bagian air kotor, akan menyurutkan sambungan pipa. Nanti akan ketahuan apakah pipa bocor atau lepas,” ujar dia, Minggu, 18 Juni 2017.
Pengerjaan setelah hari raya tersebut karena pada H-7, kegiatan yang memobilisasi alat-alat berat sudah harus dihentikan. Sejak diketahui retak, lokasi retakan dikaji dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
Hasil observasi Pusat Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan PU dan Perumahan Rakyat, retakan tidak menyebabkan perubahan struktur seperti penurunan konstruksi jembatan. “Jadi, selama libur lebaran silakan tetap dilewati seperti biasa. Yang penting kami tetap mengamati dan mengamankan,” katanya.
Selama libur lebaran, kata dia, petugas dari kontraktor maupun pengawas dari Dinas PU akan disiagakan.
Kebocoran saluran air limbah
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Endra S Atmawidjaja mengatakan, Kementrian PUPR tengah mengatasi kebocoran saluran air limbah milik PDAM Kota Bandung yang berada di bawah jalan layang Antapani tersebut. Dia juga memastikan, perbaikan tidak mengganggu pengguna jalan dan struktur jalan layang.
Endra mengatakan, rapat kordinasi telah dilakukan dalam rangka persiapan yang akan dilakukan. Diupayakan percepatan langkah penanganan sekaligus menegaskan kembali komitmen dari Pemerintah Kota Bandung. Utamanya Dinas PU dan Kontraktor untuk memperbaiki kerusakan (defects) saluran air limbah, termasuk pembiayaannya.
Dia menjelaskan, perbaikan dilakukan melalui upaya berupa pengurangan debit air limbah pada gorong-gorong yang rusak sehingga air tidak menggerus tanah dasar sekitarnya. Setelah air dapat dikendalikan, dapat dilakukan pengecekan secara visual untuk menentukan metode yang digunakan untuk penanganan permanen yang akan dimulai pada 10 Juli 2017.
Dia menegaskan, Kementerian PUPR melalui Pusjatan terus memantau kondisi struktur secara intensif selama masa perbaikan berlangsung. Diupayakan agar tidak terjadi penurunan dan perbaikan dapat diselesaikan dalam waktu secepatnya. Pihaknya meyakinkan jalan layang Antapani aman untuk dilalui kendaraan.
“Kementerian PUPR mengimbau masyarakat agar selama masa perbaikan berlangsung tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas, arahan petugas, serta berhati-hati dalam berkendara demi keselamatan bersama,” ujarnya.
Seperti diketahui, tahun 2016 Kementerian PUPR melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) telah menyelesaikan pembangunan jalan layang Antapani. Jalan layang ini terbentang sepanjang 64 meter. Jalan ini diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 24 Januari 2017. (Amaliya, Asep Budiman)
Sumber : Kompas