Jasa Marga Butuh 1,5 Juta Uang Elektronik Jika Berlakukan Nontunai
PT Jasa Marga (Persero) Tbk membutuhkan 1,5 juta keping kartu uang elektronik (unik) baru untuk mengantisipasi lonjakan permintaan seiring pemberlakuan transaksi nontunai bagi pengguna jalan tol mulai 31 Oktober 2017.
“Pada waktu 100 persen transaksi nontunai mulai 31 Oktober mendatang, kami hitung-hitung perlu sekitar 101 ribu [kartu unik baru] per hari selama 15 hari. Kalau itu bisa dipenuhi mungkin 100 persen nontunai itu sukses,” tutur Direktur Operasional Jasa Marga Subakti Syukur dalam konferensi pers di Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah
Subakti mengungkapkan, pemberlakuan transaksi nontunai memerlukan persiapan, termasuk penyediaan kartu unik baru bagi pelanggan yang selama ini terbiasa bertransaksi tunai.
Menurut catatan Jasa Marga, 64 persen dari sekitar 3,4 juta transaksi pembayaran di jalan tol perseroan per hari masih menggunakan transaksi tunai.
Sebelumnya, implementasi transaksi nontunai di Gerbang Tol Kunciran menimbulkan kemacetan karena kartu unik yang habis. Pengguna jalan tol yang terlanjur masuk gerbang tol tak bisa membeli kartu unik. “Karena kami juga yakin di sana (gerbang tol Kunciran) sudah cashless 100 persen, kami juga tidak menyiapkan uang kembalian,” ujarnya.
Belajar dari kejadian itu, perseroan akan terus berkoordinasi dengan bank penerbit unik agar menyediakan jumlah kartu yang memadai. Perseroan juga menyiapkan petugas yang bisa dengan cepat melayani kebutuhan unik dan isi ulang di gerbang tol.
Selain itu, Subakti juga mengimbau masyarakat yang terbiasa melakukan transaksi tunai untuk membeli kartu unik sedini mungkin dan tidak menunggu sampai kewajiban transaksi pembayaran non tunai jalan tol berlaku. “Sekarang, seluruh gerbang tol perseroan juga telah melayani transaksi secara non tunai,” jelasnya.
Nandan Sandaya, Vice President Perbankan Digital dan Inklusi Keuangan PT Bank Mandiri Tbk, menyatakan perusahaan telah menyiapkan sekitar 2,5 juta keping kartu unik baru e-Money dalam rangka elektronifikasi pembayaran jalan tol.
“Normalnya, 2,5 juta keping kartu itu untuk kebutuhan setahun,” jelas Nandan.
Saat ini, jumlah kartu e-Money yang beredar sekitar 10 juta keping. Artinya dengan tambahan 1 juta keping kartu baru di luar kebutuhan jalan tol, hingga akhir tahun jumlah kartu unik perseroan yang beredar mencapai 13,5 juta keping.
Selain menyediakan kartu, perseroan juga akan menambah jumlah layanan top-up terutama di gerbang tol. Sampai saat ini, bank berlambang pita emas ini telah memiliki sekitar 50 ribu titik top-up yang terdiri dari ATM, retailer, maupun gerbang tol.
Vice President E-Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Diyah Permata Widiastuti juga menyatakan perusahaan menyiapkan tambahan 2 juta keping kartu unik ‘TapCash’ baru untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Selain mempersiapkan dari sisi infrastruktur, perseroan juga secara intensif membantu sosialisasi penggunaan kartu unik kepada seluruh nasabah baik menggunakan secara langsung, pesan singkat, maupun akun media sosial
Sumber : CNN Indonesia