Juara Olimpiade Sains di Iran Ternyata Pelajar Asal Bandung
Tiga pelajar asal Bandung mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Adalah Balqisy Rahmania, Juanita Kintan Paramavidya, dan Salma Alfiyah yang meraih penghargaan di 10th International Scientific League of PAYA di Iran yang berlangsung 10-11 Agustus 2017. Siswi kelas XII SMA Muthahhari Bandung ini berhasil menyisihkan peserta lain yang berasal dari Afghanistan, Inggris, Tanzania, Iraq, Suriah, India, PAkistan, dan Turki. Bertempat di Universitas Abbas Pour dan Universitas Syahid Behesyti, dua medali perunggu untuk performa individual diraih Balqisy Rahmania dan Juanita Kintan Paramavidya. Sementara satu penghargaan Mention with honour diraih Salma Alfiyah.
Feliticia Rakhmat, salah satu guru pembimbing, memberikan siaran persnya, Minggu 13 Agustus 2017. Ia mengatakan, kemenangan ini sangat membanggakan. Sebab rata-rata pemenang medali adalah peserta laki-laki, dan tim ini menjadi tim perempuan dari Indonesia yang pertama meraih medali.
“Kami bersyukur, Alhamdulillah. Ini karunia. Sebuah perjalanan yang menyenangkan. Tak menyangka juga. Kalau persiapan lebih awal, mungkin bisa lebih baik,” katanya. Juanita menuturkan, jika saja persiapan dilakukan lebih awal, dia yakin hasilnya akan jauh lebih baik.
Penghargaan ini mengulang prestasi pada 2015 lalu, ketika dua siswa SMA Muthahhari memperoleh medali perak kategori Ilmu Matematika dalam 8th International Scientific League of PAYA di Iran, 29-30 Juli 2015. Kala itu, penghargaan diraih Muhammad Haidar dan Muhammad Fadhl ‘Abbas. PAYA League sendiri dikenal sebagai kompetisi sains bagi siswa sekolah menengah atas yang paling kompetitif terutama di kawasan Timur Tengah.
Kepala SMA Muthahhari Bandung Miftah Fauzi Rakhmat mengaku sangat bersyukur bisa meraih prestasi prestisius tersebut. “Alhamdulillah, kembali menorehkan prestasi, mengharumkan nama bangsa. Semoga jadi kado sederhana anak-anak SMA Plus Muthahhari bagi ulang tahun kemerdekaan Indonesia,” ujarnya