Kaspersky Punya Threat Intelligence untuk Deteksi Serangan Siber Dini
Perusahaan keamanan siber Kaspersky mengembangkan teknologi pintar bernama Kasperksy Threat Intelligence.
Senior Product Marketing Manager B2B Kaspersky, Artem Karasev menjelaskan kepada Medcom.id mengenai teknologi tercanggih mereka yang baru saja diperkenalkan. Dijelaskan bahwa Kaspersky Threat Intelligence adalah teknologi yang mampu mendeteksi dini sebuah serangan siber.
Dijelaskan Artem, bahwa Kaspesky Threat Inteligence bisa menyediakan informasi akurat dan cepat mengenai sebuah ancaman serangan siber yang bisa dibaca oleh manusia dan mesin. Teknologi ini juga bisa mengolah informasi dan menemukan siklus serangan siber.
“Threat Intelligence membantu mendeteksi, menginvestigasi, dan merespon insiden serangan siber lebih cepat dan membantu kemampuan forensik untuk tim keamanan siber untuk mendapatkan informasi dan insight yang penting,” tutur Artem.
“Ini juga bisa menyediakan wawasan strategis mengenai serangan siber yang bisa membantu menciptakan perencanaan hingga tindakan pencegahan lebih lanjut. Hasilnya, perusahaan bisa mencegah terjadinya sernagan siber sebelum benar-benar mengakibatkan kerusakan,” jelasnya.
Kaspersky Threat Intelligence diklaim memiliki pengetahuan global dengan beragam informasi berukuran petabyte mengenai ancaman serangan siber, objek serangan, dan kaitannya satu sama lain.
Teknologi ini juga memungkinkan siapapu untuk berkontribusi membuat laporan serangan siber yang ditemukan misalnya dalam bentuk file, URL, domain, alama IP, dan lainnya. Hasil dari semuanya adalah menyediakan analisis dan investgasi terhadap serangan siber sehingga diperoleh pencegahan yang paling efektif.
Artem juga meyebutkan database dan teknologi Kaspersky Threat Intelligence juga bisa dipasang pada sistem kontol keamanan. Tujuannya mengotomatisasi sistem keamanan untuk mendeteksi dan memberikan peringatan dini saat ada serangan siber.
Solusi tadi disajikan dalam teknologi Kaspersky Threat Data Feeds yang bisa digunakan oleh tim keamanan di seluruh dunia. Artem menyebutkan teknologi Kaspersky Threat Intelligence adalah jawaban terhadap perkembangan serangan siber dewasa ini.
“Seiring perkembangan alat dan teknik yang digunakan pelaku serangan siber semamn canggih, akses ke teknologi intelijen keamanan siber menjadi sangat penting tidak hanya bagi perusahaan sekelas enterprises tapi juga SMB,” ungkap Artem.
“IT Security Risks Kaspersky melakukan survey bahwa 48 persen perusahaan di Asia Pasifik mengalami kekurangan wawasan mengenai serangan siber yang mengancam. Meskipun begitu 22 persen organisasi ini mengakui tertarik dengan layanan intelijen keamanan tapi belum berencana menyediakannya dalam setahun ke depan,” beber Artem.
Di sini Artem menemukan fakta bahwa perusahaan belum siap untuk membayar layanan intelijen keamanan siber yang bersifat komersial. Alasannya kerap kali karena mereka tidak sempat menguji intelijen kemanan tersebut, tidak memahami caranya bekerja dan mencobanya terlebih dahulu.
Artem mengklaim Kaspersky Threat Intelligence berbeda dengan yang lain. Teknologi mereka dibangun dari database yang tidak hanya berdasarkan laporan dan temuan manual tapi juga unduhan dan hasil deteksi di lebih dari 100 juta perangka pengguna di seluruh dnia.
“Kami punya database terbesar di antara penyedia teknologi intelijen keamanan yang lain. Sekitar lebih dari 20 miliar file untuk di analisis. Ini memberikan kami kemampuan untuk menyedikan informasi dan respon paling relevan bagi pengguna kami,” ujar Artem.
Artem menilai sektor bisnis dan industri di bidang apapun sangat membutuhkan tkenologi Kasperksy Threat Intelligence. Karena dua sektor tersebut sejak lama menjadi target serangan siber. Ke depannya Kaspersky bakal mengembangkan teknologinya untuk bisa memberikan analisis yang lebih mendalam.