Kebohongan Elon Musk Dibongkar Habis oleh Teknisi Tesla
Tesla, perusahaan milik miliarder Elon Musk, dilaporkan berbohong soal kemampuan mobil mengemudi sendiri. Fakta ini terungkap dalam persidangan terkait kecelakaan fatal yang menewaskan insinyur Apple, Walter Huang.
Dalam deposisi bulan Juli yang dilaporkan Reuters, Ashok Elluswamy yang merupakan direktur perangkat lunak autopilot Tesla mengungkapkan rahasia dibalik iklan perusahaan yang dirilis Oktober 2016.
Dalam video tersebut terdapat tagline “Orang yang duduk di kursi pengemudi hanya di sana untuk alasan hukum. Dia tidak melakukan apapun. Mobilnya mengemudi sendiri”. Saat video itu dirilis, Musk juga menuliskan dalam tweetnya kemampuan itu yang bisa dilakukan di jalan hingga menemukan parkir.
“Tesla mengemudi [tanpa memasukkan manusia sama sekali] melalui jalan perkotaan ke jalan raya ke jalan, lalu menemukan parkir,” tulis Musk saat itu.
Dia menyebutkan Model X tidak mengemudi sendiri dengan teknologi dari Tesla. Menurutnya tim autopilot perusahaan mengerjakan rekayasa dan merekam ‘demonstrasi kemampuan sistem’ atas permintaan Musk, dikutip dari Reuters.
Pengemudi ikut turun tangan saat uji coba. Selain itu Model X juga menabrak pagar tempat parkir Tesla saat melakukan pengujian tanpa pengemudi di dalamnya.
“Tujuan dari video itu bukan secara akurat menggambarkan apa yang tersedia untuk pelanggan pada 2016. Itu untuk menggambarkan apa yang mungkin dibangun dalam sistem,” kata Elluswamy.
Dia juga membantah video itu menunjukkan kinerja sistem autopilot Tesla yang tersedia dalam produk mobilnya.
Elluswamy, Musk dan Tesla tidak menanggapi permintaan komentar. Namun perusahaan telah mengingatkan pengemudi harus tetap memegang kemudi dan mempertahankan kendali mobil saat menggunakan sistem autopilot.
Pada 2021, New York Times melaporkan teknisi Tesla membuat video promosi autopilot tahun 2016 dengan pemetaan rute yang dilakukan sebelumnya. Laporan yang mengutip sumber anonim juga menyebutkan sebuah mobil mengalami kecelakaan saat pengambilan gambar.
Di tahun yang sama, Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) memulai penyelidikan soal autopilot Tesla. Penyidikan ini menyusul sejumlah kecelakaan fatal yang melibatkan sistem tersebut.