Kominfo Ingin UMKM Dobrak Pasar Digital
Kementerian Komunikasi dan Informastika (Kemenkominfo) mendorong pelaku UMKM beradaptasi dengan teknologi dan mengubah strategi pemasaran. Sebab, digital telah mengubah perilaku transaksi barang dan jasa yang ditawarkan penjual kepada pembeli.
Pemasaran dilakukan secara digital lewat beragam kanal yang ada. Namun, dibutuhkan trik agar produk barang dan jasa yang ditawarkan, khususnya oleh pelaku UMKM agar dilirik dan dibeli pelanggan.
Hal itu terungkap dalam webinar bertema ‘Strategi Pemasaran Digital dalam Menunjang Kinerja UMKM’ yang diselenggarakan Kemenkominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Digital illustrator dan content creator Dahlia Febrina mengatakan, pelaku UMKM yang menggunakan internet dalam kegiatan usahanya harus memahami berbagai jenis pemasaran digital lewat internet.
Di antaranya yang paling banyak dipakai adalah lewat blog, website, search engine optimatization (SEO), pemanfaatan lokapasar, beriklan di internet, menggunakan jasa influencer, atau pemasaran lewat media sosial yang juga tidak kalah popular
.
“Dari beragam media pemasaran digital, ada yang paling saya rekomendasikan, yaitu strategi marketing funnel. Strategi ini adalah sistem atau cara untuk menjelaskan berbagai persiapan yang dilalui oleh pelanggan sebelum melakukan pembelian,” kata Dahlia.
Dahlia menambahkan, teknik funnelling atau teknik corong mencakup semua tahapan mulai dari kesadaran (awareness) hingga ke tahap mereka (konsumen) siap membeli produk atau layanan yang ditawarkan pelaku UMKM. Ia juga mengingatkan efektivitas pemasaran lewat media sosial yang bisa menjangkau audiens lebih luas dengan biaya murah.
Anggota Relawan Edukasi Antihoaks Indonesia (Redaxi) Sri Sumarni mengatakan, pelaku UMKM bisa menghemat biaya untuk pemasaran, jangkauan pasar yang lebih luas, terjalin komunikasi yang baik antara penjual dan pembeli secara digital, serta berpotensi dapat meningkatkan omzet penjualan.
Namun, ia menambahkan, harus ada strategi pemasaran secara digital yang unik apabila pelaku UMKM ingin meningkatkan pelanggan untuk membeli barang mereka.
“Syaratnya adalah buatlah konten pemasaran yang kreatif dan inovatif. Misalnya, konten memiliki storytelling, orisinil atau tidak hasil duplikat, memiliki headline atau judul yang menarik mata audiens, sumber informasi konten yang kredibel, serta pendistribusian konten secara teratur atau konsisten,” kata Sri Sumarni.
Dosen Jurusan Bisnis dan Marketing pada UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung Deny Yudiantoro mengatakan, dibutuhkan strategi khusus memasarkan produk barang dan jasa pelaku UMKM di media sosial, seperti Instagram, YouTube, Facebook, atau di Twitter.
Strategi tersebut menyangkut waktu atau kapan saat yang tepat memasarkan produk di berbagai media sosial tersebut. Pasalnya, tidak setiap saat atau sepanjang waktu orang-orang mengakses media sosialnya.
Sayyid meneybut waktu yang tepat memasarkan produk di medsos adalah pukul 05.00 – 06.00 saat orang-orang mambuka ponsel ketika baru bangun tidur atau sebelum memulai beraktivitas.
Pukul 08.00-09.00 saat orang-orang baru memulai aktivitas rutin , serta sore saat usai beraktivitas sekitar 17.00-18.00.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Program ini tidak hanya bertujuan menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.