Kominfo Minta Masyarakat Waspada Kejahatan Siber
Masyarakat diminta mewaspadai kejahatan siber yang mulai marak terjadi. Dibutuhkan kecakapan digital agar masyarakat terbebas dari kerugian finansial dan intaian pelaku kejahatan siber.
Hal itu terungkap dalam webinar bertema ‘Aman dan Nyaman dalam Bertransaksi Digital’ yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Ketua Program Studi Manajemen Ritel pada Institut Bisnis dan Keuangan Nitro, Amin Hamdat mengatakan, berdasar data dari Bank Indonesia, per Januari 2022 nilai transaksi perbankan digital di Indonesia mencapai Rp 4.314 triliun atau naik 62,8 % secara tahunan.
Sementara nilai transaksi uang elektronik mencapai Rp 34,6 triliun atau naik 66,6 % secara tahunan. Adapun transaksi menggunakan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan kartu kredit tercatat Rp 711,2 triliun atau naik 14,39 % secara tahunan.
“Dalam transaksi digital, kita perlu mengenal apa itu dompet digital dan lokapasar. Nah, dalam bertransaksi digital, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan sejumlah tips agar transaksi secara digital tersebut berjalan aman,” ujarnya.
Tips tersebut, di antaranya tidak memberikan PIN/OTP kepada orang lain, rajin mengganti kata kunci, menghindari pemakaian fasilitas WiFi publik, serta mengaktifkan notifikasi transaksi melalui SMS atau e-mail.
Tips lainnya adalah mengunduh aplikasi yang resmi dan aman, dan segera melapor ke pihak berwenang apabila ada masalah dalam transaksi.
Koordinator Bidang Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Relawan TIK Provinsi Bali Ni Luh Putu Ning Septyarini meminta masyarakat mewaspadai modus kejahatan siber.
Modus itu di antaranya, pengambilalihan akun, pencurian data pembayaran atau transaksi, phising atau kejahatan siber melalui link palsu yang menyerupai website lokapasar, pemalsuan identitas, serta manipulasi yang memanfaatkan kesalahan konsumen dengan cara mengakses data pribadi yang bersifat rahasia.
“Hal yang harus dilakukan jika menjadi korban adalah melapor ke polisi. Lalu, laporkan rekening yang diduga milik penipu ke situs cekrekening.id beserta kronologi kasusnya, kemudian laporkan ke pusat layanan aplikasi uang elektronik atau mobile banking sesegera mungkin,” kata Ni Luh Putu.
Head of Operation PT Meraki Kreasi Bangsa Muhammad Mikail Karimov mengatakan, indeks keamanan digital Indonesia di kawasan ASEAN ada di peringkat keenam di bawah Brunei Darussalam, Filipina, dan Thailand.
Sementara Malaysia di peringkat dua dan ada Singapura di peringkat pertama. Menurut dia, keamanan digital adalah sebuah proses untuk mengamankan layanan digital dapat dilakukan secara aman.
“Keamanan ini meliputi rajin meng-up date perangkat lunak atau aplikasi pada gawai, menjaga kerahasiaan kata kunci dan PIN, serta mengamankan identitas pribadi di ruang digital,” kata Mikail.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Program ini tidak hanya bertujuan menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.