Kominfo Refarming Frekuensi 2,3 Ghz, Sempurnakan Kualitas 4G dan 5G

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan segera memulai proses refarming atau penataan ulang pita frekuensi radio 2,3Gh di sembilan klaster. Diketahui frekuensi tersebut telah digunakan oleh sejumlah operator seluler untuk menggelar jaringan 4G maupun yang terbaru yaitu 5G.

Menkominfo Johnny G. Plate menyatakan refarming bertujuan meningkatkan kualitas konektivitas digital berbasis seluler dengan mengalokasikan penggunaan spektrum frekuensi radio secara efisien.

“Refarming pita frekuensi radio 2,3 GHz rencananya berlangsung secara nasional dengan langkah pertama akan dimulai pada Juli 2021 dan paling lambat akan dituntaskan pada bulan September 2021,” ungkapnya dikutip dari siaran pers yang dibagikan Kominfo.

Kegiatan ini sudah disepakati bersama para pengguna pita frekuensi tersebut yaitu Telkomsel dan Smartfren serta PT Berca Hardayaperkasa sebagai penyelenggara fixed broadband lokal.

“Banyak keuntungan dan manfaat bagi masyarakat pengguna layanan seluler khususnya terkait dengan perbaikan kualitas layanan yang dapat dinikmati oleh pelanggan, baik itu layanan 4G maupun 5G,” ujar Menkominfo Johnny.

“Spektrum frekuensi radio dapat dimanfaatkan secara optimal, maka kapasitas jaringan seluler pun akan turut meningkat sehingga mampu mengimbangi pertumbuhan traffic data yang terus bertumbuh pesat, bahkan di sejumlah titik saat ini terjadi kepadatan jaringan,” jelasnya.

Menteri Johnny juga menyatakan bahwa pemerintah menerapkan kebijakan Netral Teknologi berdasarkan pada evolusi standar teknologi International Mobile Telecommunications (IMT) atau yang juga dikenal sebagai teknologi 3G, 4G, dan 5G.

Kebijakan tersebut diyakini bisa mempermudah operator seluler memilih teknologi IMT yang akan diimplementasikan di pita frekuensi radio tersebut selama mengantongi Surat Keterangan Laik Operasi dari Kemenkominfo.