Kripto Binance Kena Hack, 7000 Bitcoin Hilang
Binance, yang merupakan bursa cryptocurrency atau pusat perdagangan mata uang kripto terbesar di dunia, dikabarkan telah menjadi korban peretasan dimana aset mereka berupa mata uang digital raib di gondol peretas dengan nilai kerugian ditaksir mencapai US$41 juta atau lebih dari Rp 587 miliar.
Insiden yang dialami oleh Binance ini merupakan kasus pencurian terbaru dalam serangkaian kasus serupa yang menargetkan perusahaan yang bergerak di bidang bursa cryptocurrency yang ada di seluruh dunia.
Melansir dari laman Routers, CEO Binance, Zhao Changpeng mengatakan “Terdapat setidaknya 7.000 keping Bitcoin yang dicuri oleh peretas menggunakan berbagai teknik, termasuk menggunakan tekhnik phishing, virus, dan berbagai macam serangan lainnya” tulis Zhao dalam blog resmi mereka.
Zhao Changpeng mengatakan bahwa Bitcoin yang dicuri dari Binance tersebut “hanya” 2% dari total kepemilikan Bitcoin di bursa kripto yang ia pimpin. Ia pun meyakinkan para investor dan pengguna layanan mereka yang lain bahwa aset milik Binance lainnya tidak terdampak akibat aksi peretasan ini.
Menurut Zhao dana pengguna yang di curi tersebut tetap akan dibayarkan kepada pengguna, karena perusahaan akan menggunakan dana aset milik perusahaan untuk menutupi kerugian yang dialami pengguna layanan mereka.
Pasca beredarnya kabar jika Binance diretas oleh sekelompok hacker yang cukup menghebohkan ini, harga Bitcoin dikabarkan langsung anjlok 4,2% di awal perdagangan Asia akibat dari berita peretasan Binance ini, meskipun kembali rebound sedikit setelahnya.
Sebagai antisipasi dan langkah pengamanan, Zhao dalam cuitannya di situs microblogging Twitter mengatakan bahwa Binance dan beberapa bursa kripto lainnya, termasuk juga Coinbase, telah memblokir deposito dari alamat yang terhubung dengan peretasan tersebut.
Kendati demikian, muncul kekahawatiran baru terkait aksi peretasan mata uang digital pada platform milik Binance ini. Pasalnya, selain berhasil mencuri 7000 Bitcoin hanya dalam satu kali transaksi, peretas juga di ketahui telah memperoleh akses informasi sensitif lainnya.
Pihak Binance menjelaskan jika para peretas berhasil mendapatkan informasi penting pengguna, seperti API Key, kode otentikasi dua faktor, dan informasi sensitif lainnya dari milik pengguna, yang diperlukan untuk masuk ke akun Binance.
Sebagai tindak lanjut pasca insiden Binance diretas tersebut, pihak Binance saat ini telah menangguhkan semua transaksi deposit ataupun withdrawal di platform milik mereka selama kurang lebih satu minggu guna melakukan audit keamanan sistem secara menyeluruh dan melakukan investigasi dari insiden peretasan tersebut. [dEe]