LinkAja Alami Pertumbuhan Pengguna Selama Pandemi
Periode pandemik Covid-19 menyebabkan masyarakat melakukan berbagai aktivitas via ranah online, tidak terkecuali pembayaran. Ranah layanan pembayaran elektronik menjadi salah satu bidang yang mengalami keuntungan, tidak terkecuali LinkAja.
“Pada Juni awal, setelah mulai ada penyesuaian Adaptasi Kebiasan Baru (AKB), kami melihat akselerasi pembayaran lewat Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) ini cukup banyak,” Chief Marketing Officer (CMO) LinkAja, Edward Kilian Suwignyo.
Semasa pandemi, Edward juga mengungkap terjadi peningkatan cukup signifikan, sebab pandemi secara tidak langsung mengubah kebiasaan masyarakat dalam bertransaksi, yaitu dengan pembayaran digital.
Edward juga menyebut bahwa LinkAja mencatat peningkatan tajam transaksi e-commerce dan layanan utilitas seperti pembayaran tagihan PDAM atau pembelian token listrik pada platform pembayaran elektronik karyanya.
LinkAja meyakini bahwa transaksi layanan ini akan terus berlanjut di masa mendatang, sebab pandemi ini dinilai juga menumbuhkan kesadaran masyarakat terdapat manfaat yang mereka peroleh dari pembayaran secara non tunai.
Selain itu, Edward turut mengungkap bahawa transaksi QRIS pada merchant fisik mengalami penurunan, sebagai dampak dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah daerah. Tren bertransaksi via QRIS di merchant fisik ini diprediksi LinkAja akan kembali mengalami peningkatan saat kebijakan pelonggaran PSBB telah diterapkan.
Selain itu, merayakan satu tahun beroperasi di Indonesia, Edward juga menjelaskan bahwa LinkAja telah membangun setidaknya dua ekosistem dalam kurun setahun terakhir. Ekosistem pertama adalah untuk kebutuhan pembayaran tagihan masyarakat dan kedua yaitu pada transportasi umum.
LinkAja juga menyebut telah melakukan adaptasi untuk pembayaran telekomunikasi, pembayaran tagihan rumah tangga, telepon rumah, juga pembayaran merchant, baik merchant seperti Indomaret, serta merchant nasional lainnya.
Saat ini, masyarakat dapat memanfaatkan LinkAja untuk membeli tiket perjalanan secara digital untuk Commuter Line, MRT, serta membayar transaksi di KAI Access. Edward menyebut layanan pembayaran digital LinkAja akan dapat digunakan untuk bertransaksi di LRT dalam waktu dekat.
Edward juga menyinggung soal promosi, dinilai sebagai aksi bakar uang yang umum dilakukan oleh startup. LinkAja mengaku tidak melakukan hal tersebut, sebab jika hanya mengandalkan cashback, layanannya hanya akan hadir sebagai opsi dan bukan sebagai solusi.