Manfaatkan Virtual Reality China Dapat Menciduk Pengguna Narkoba
Bandung – Diketahui di China teknologi Virtual Reality (VR) saat ini dimanfaatkan untuk rehabilitasi pencandu obat-obatan. Sistem ini akan memonitor pergerakan mata, panas tubuh dan detak jantung.
Pusat rehabilitas China akan dapat mengetahui narapidana yang berbohong dan telah kecanduan dengan cara menggoda mereka melalui virtual reality.
Hal ini dicoba di Shanghai dengan menggunakan headset VR untuk menemukan apakah pecandu masih mendambakan obat-obatan, dan menjadikannya serangkaian adegan realistis yang menguji apakah mereka senang dengan prospek menggunakan zat terlarang.
Jika ada seorang pecandu yang berlama-lama diam di tempat orang yang menggunakan narkoba dapat diindaksikan bahwa dia masih tertarik untuk menjadi pecandu. ‘
Perangkat ini akan melacak gerakan bola mata, sementara monitor aksesori lainnya naik dalam suhu tubuh dan detak jantung untuk memberi staf rasa keinginan seorang pecandu untuk obat-obatan.
Sistem ini sudah digunakan di beberapa pusat rehabilitasi di Shanghai. Jika hasilnya signifikan makan teknologi VR ini akan dipatenkan untuk proses rehabilitas oleh pemerintah setempat. [wid]