Menkominfo: Operator Siagakan Layanan Dukung Kerja dari Rumah

Instruksi kerja dari rumah (work from home) sudah dipertegas oleh Presiden Joko Widodo. Artinya perusahaan maupun lembaga pendidikan harus memberikan pilihan kerja dari rumah kepada pegawainya dan peserta didik.

Metode kerja dari rumah maupun belajar dari rumah ini juga ditambahkan oleh Presiden Joko Widodo dengan ibadah dari rumah. Artinya metode ini akan sangat mengandalkan koneksi internet yang tidak hanya cepat tapi juga stabil.

Menkominfo Johnny G. Plate telah menggelar rapat bersama perusahaan atau operator telekomunikasi di Indonesia kemarin sore. Dia menginstruksikan agar setiap operator bisa menyediakan layanan yang lebih memadai dibandingkan biasanya.

Hal ini mengingat jumlah penggunaan internet akan melonjak sangat tinggi ditambah dengan anjuran social distacing. Internet akan menjadi alat komunikasi sekaligus produktivitas dan hiburan.

“Menindaklanjuti arahan Presiden kami sepakat mendukung kebijakan Presiden Jokowi untuk mendukung masyarakat agar bisa bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah di rumah atau saat ini dikenal dengan social distancing,” tutur Menkominfo Johnny.

“Bagi perusahan telekomunikasi untuk menyediakan bandwith tambahan dan kualitas layanan. Biasanya dilakukan pada hari raya atau event nasional dan internasional, bahkan jika ada bencana ada deployment infrastruktur,” jelasnya.

Hadir dalam konferensi pers usai rapat, Dirut Telkom Indonesia Ririk Ardiansyah dan Dirut Telkomsel Setyanto Hantoro menyatakan siap untuk mendukung instruksi Menkominfo Johnny.

“Telkomsel telah menyiagakan jaringan untuk mengantisipasi lonjakan trafik layanan seiring tingginya potensi penggunaan layanan data oleh masyarakat di sejumlah wilayah sebagai dampak diberlakukannya kebijakan bekerja dan belajar dari rumah oleh sejumlah perusahaan dan sekolah,” jelas Setyanto.

Dihubungi terpisah, juru bicara operator telekomunikasi lain juga menyatakan sepakat dengan instruksi Menkominfo Johnny. Namun, karena instruksi kerja dari rumah masih baru diterapkan satu hari, maka belum diperoleh data lengkap lonjakan trafik atau konsumsi data internet di masing-masing layanan.

“Jaringan kami tetap siap menghadapi potensi/kemungkinan adanya kenaikan trafik dengan perkembangan kondisi yang ada tersebut. Monitoring terhadap performa dan kualitas jaringan tentu terus menerus dilakukan untuk mengantisipasi potensi lonjakan trafik,” tutur Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuingsih.

Dijelaskan oleh perempuan yang akrab disapa Ayu bahwa operator akan melakukan balancing (menyeimbangkan) trafik dan performa layanan sehingga kualitas layanan terjaga. Apabila dibutuhkan, operator bisa melakukan penambahan kapasitas jaringan di titik atau lokasi tertentu.