Mentahnya Adopsi AI di Industri Indonesia
Bandung – Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan diprediksi akan menjadi salah satu pilar dalam kegiatan bisnis oleh para pelaku industri. AI berpotensi membuat bisnis lebih efisien, bahkan menelurkan peluang kerja baru.
Namun pengadopsian teknologi AI dalam bidang industri di Indonesia bakal memakan waktu yang cukup lama. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Indonesia masih sangat mentah dalam adopsi teknologi AI untuk industri. Butuh lebih dari 5 tahun untuk mengadopsi Artificial Intelligence (AI) dengan dengan matang.
Menurut Mevira Head of Operation firma riset IDC, masih ada langkah yang perlu dilakukan pelaku industri di Tanah Air untuk bisa mengadopsi AI secara sempurna.
“Kalau AI atau machine learning yang utama adalah data. Kemudian yang harus dilihat lagi bagaimana perusahaan itu memperoleh data,” Ungkapnya.
“Jika dilihat, secara observasi, belum banyak perusahaan di Indonesia yang mempunyai data warehouse dan data capabilities. Itu langkah yang harus diperbaiki dulu oleh perusahaan untuk masuk ke arah sana,” lanjutnya.
Baru chatbot, kendala regulasi Mevira menambahkan, sejauh ini para pelaku industri Tanah Air baru memanfaatkan AI sebagai fitur chatbot dan belum sampai pada tahap prediktif hingga machine learning.
Kendati demikian, Mevira menilai pemanfaatan kecerdasan buatan oleh pelaku industri di Tanah Air sudah menuju arah yang tepat. Kebanyakan pelaku usaha sudah memiliki digital frame dan tinggal mencoba untuk implementasinya. [wid]