Nilai Penting Buat Jadi Seorang Pemimpin yang Baik
Terdapat berlimpah literatur dengan topik komunikasi efektif. Akan tetapi, komunikasi di tempat kerja tetap menjadi salah satu tantangan kunci yang kebanyakan manajer dan pimpinan bergulat dengan hal ini sehari-hari. Alasannya sederhana: manusia adalah ciptaan yang kompleks.
Sebagaimana James Hunt mengungkapkan bahwa, “The art of communication is the language of leadership.” – “Seni komunikasi merupakan bahasa kepemimpinan.
Bersikap berani mengungkapkan dan berbicara dengan baik adalah bonus, akan tetapi hal ini bukanlah hal yang menentukan seorang pemimpin adalah seorang komunikator hebat.
Hal yang terpenting adalah nilai-nilai dan pendekatan seseorang terhadap interaksi tersebut. Hal ini sering kali bukanlah apa yang Anda katakan, akan tetapi bagaimana Anda mengatakan yang menentukan hasilnya.
Nah, dikutip dari JobStreet, Sabtu (10/6/2017), berikut ini adalah nilai-nilai penting untuk menjadi seorang pemimpin yang juga komunikator yang efektif:
Belas kasih
Jika Anda benar-benar peduli akan anggota tim Anda, atau siapa pun yang Anda ajak bicara, hal ini membuat sebuah perbedaan besar untuk komunikasi Anda dengan mereka.
Anda akan mendapatkan respek yang lebih besar sebagai balasannya yang akan membuat diskusi semakin produktif. Komunikasi dua arah membawa pertukaran ide, tidak seperti komunikasi satu arah di mana satu orang memberi perintah.
Kerendahan hati
Bekerja di lingkungan multibudaya, sebagaimana halnya kasus umum di Asia, kerendahan hati merupakan sebuah nilai penting yang sangat memengaruhi kualitas komunikasi organisasi. Menyesuaikan pada gaya komunikasi orang lain, bahasa atau bahasa sehari-hari mengurangi jarak budaya dan sosial, menumbuhkan rasa persahabatan antara anggota tim dan manajer.
Pengertian
Isyarat verbal dan nonverbal dari orang lain akan mengatakan kepada Anda bagaimana tanggapan mereka akan apa yang Anda katakan. Menganggap isyarat ini akan membantu Anda mengarahkan percakapan pada arah yang tepat dan mencegah ketidaksetujuan atau hasil yang tidak produktif.
Kebijaksanaan
Kita semua pernah punya hari yang buruk. Akan tetapi, hanya karena Anda mempunyai hari yang buruk tidak berarti bahwa Anda harus melampiaskannya pada kolega atau anggota tim Anda. Mereka mungkin mempunyai hari yang lebih buruk daripada Anda.
Berpikirlah tentang apa yang akan Anda katakan dan bagaimana hal tersebut akan memengaruhi orang lain sebelum Anda mengatakannya. Bersikap hati-hati dalam hal ini akan mengubah pendekatan Anda dalam percakapan.
Akuntabilitas
Terkadang miskomunikasi terjadi begitu saja, terlepas dari usaha terbaik Anda untuk berbicara dengan jelas. Jangan mulai bermain saling menyalahkan, hal ini tidak produktif dan tidak menyelesaikan masalah. Ambil tanggung jawabnya dan terus melangkah.
Demikian pula dengan mendukung budaya akuntabilitas di dalam tim. Jika seseorang membuat kesalahan, berharaplah bahwa mereka akan memperbaikinya, tetapi fokus pada solusi produktif daripada mencaci mereka akan kesalahannya tersebut.
Empati
Sebagaimana Anda mungkin membenci konfrontasi, terkadang tidak ada lagi jalan untuk menyelesaikan masalahnya. Akan tetapi, tidak perlu bermusuhan. Berempati pada situasi orang lain akan membantu Anda mempertahankan nada dan pendekatan yang netral akan topik tersebut.
Lihatlah dari sudut pandang mereka dan dengarkan apa yang mereka katakan–kita sering mengabaikan detail-detail penting ketika kita sampai pada kesimpulannya