Olahraga Tradisional Harus Dilestarikan
Untuk menjaga dan melestarikan olahraga tradisional, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi menggelar Invitasi Olahraga Tradisional di Stadion Sangkuriang Jalan Sangkuriang Kota Cimahi, Sabtu 29 April 2017. Kegiatan juga dilakukan untuk menjadikan olahraga sebagai budaya masyarakat dan diperkenalkan sejak dini kepada para pelajar.
Sebanyak 420 siswa dari 21 gugus sekolah dasar se-Kota Cimahi, bersaing dalam kegiatan itu. Agenda rutin tahunan tersebut mempertandingkan nomor cabang olahraga egrang, tarompah panjang, hadangan, dan dagongan.
“Sekarang sangat jarang sekali anak-anak yang memainkan olahraga tradisional. Lewat kegiatan ini agar mereka mengenal dan melestarikan olahraga tradisional. Sebagai warisan budaya, olahraga tradisional seperti yang dipertandingkan sekarang ini wajib dikenalkan kepada anak-anak SD atau usia dini, dan kemudian menjadikan olahraga sebagai budaya di masyarakat,” ujar Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disbudparpora Kota Cimahi Nanang.
Invitasi juga menjadi seleksi untuk mempersiapkan kontingen kota Cimahi pada lomba di tingkat Jabar pada Juli 2017 mendatang. Meskipun rutin diadakan, namun diakui prestasi Kota Cimahi saat ini masih belum maksimal. Kendala yang dihadapi terutama kesiapan dan pembinaan oleh gugus atau sekolah di kota cimahi yang belum serius dan belum matang.
“Kalau dari semua cabor kita belum bisa berbicara banyak. Tapi kita berharap bisa menyabet medali di nomor egrang, karena untuk egrang sendiri ada satu sekolah yang rutin melakukan latihan, bahkan disela-sela waktu istirahat,” ujarnya.
Namun demikian, pihaknya menekankan selain prestasi, olahraga bisa menjadi budaya di masyarakat. Olahraga tradisional bisa dikatakan olahraga rekreasi, meskipun masyarakat bisa dikatakan sudah melupakan olahraga tradisional.
Sumber : PikiranRakyat