Para Kriminal Online Juga Peduli Terhadap Keamanan Siber
Penelitian Kaspersky terbaru menjabarkan bahwa penjahat yang bergerak di internet memposting lebih dari 1 juta pesan yang menyebutkan layanan Escrow di darknet pada 2020-2022.
Menurut penelitian tersebut, Agen Escrow adalah perantara pihak ketiga yang terlibat dalam kesepakatan tersebut untuk mengontrol pemenuhan dan mengurangi risiko kecurangan.
Mereka juga menjalin kemitraan dengan penjahat online yang ingin melakukan jual beli data, dan layanan. Kesepakatan untuk menyelesaikan transaksi bisa saja gagal kerna berbagai alasan, termasuk yang terkait dengan penipuan Escrow.
Para pelaku kejahatan online yang aktif di darknet juga mampu untuk memperhatikan keamanan siber mereka sendiri. Saat menutup transaksi apapun mereka menggunakan layanan perantara agen Escrow.
Tindakan ini bisa berupa manusia atau sistem yang sudah mengatur dan dikembangkan dengan tujuan mempercepat dan menyederhanakan kesepakatan yang relatif tipikal. Perlu diketahui bahwa untuk kasus yang berskala besar, para penjahat masih memanfaatkan tenaga manusia untuk menyelesaikan transaksi.
Chris Connell, Managing Director Kaspersky untuk Asia Pasifik mengatakan bahwa aktivitas kriminal siber melalui darknet sudah sangat masif.Ia juga mengatakan bahwa berbagai transaksi ilegal sering terjadi.
Hadirnya layanan Escrow juga bermunculan secara bersamaan saat mereka melakukan transaksi. Namun, aktivitas penipuan yang terkait dengannya juga sering terjadi sehingga mengganggu ekosistem di darknet itu sendiri.
Hal ini membuat para kriminal online menjadi biang dari masalah keamanan siber yang pada akhirnya mengkhawatirkan keamanan siber mereka sendiri. Jadi, bisa dikatakan bahwa keamanan siber mereka juga terancam karena hadirnya layanan Escrow.
“Aktivitas kriminal siber di darknet merajalela, dan berbagai transaksi ilegal sering terjadi. Layanan Escrow bermunculan bersamaan, tetapi aktivitas penipuan yang terkait dengannya juga sering terjadi, sehingga mengganggu ekosistem di darknet,” ucap Chris.
Hal ini membuat para penjahat dunia maya yang merupakan biang dari masalah keamanan siber juga akhirnya mengkhawatirkan masalah keamanan mereka sendiri,” lanjut Chris terkait layanan Escrow yang bermunculan.
Salah satu pemecah kesepakatan bisa terjadi adalah kecurangan. Baik dari penjual maupun pembeli, atau bahkan dari agen Escrow. Ketiganya bisa melanggar pengaturan kesepakatan, terutama jika menyangkut jumlah yang besar.
Hadirnya Kaspersky Digital Footprint Intelligence, para ahli mampu menemukan postingan berupa tuduhan terhadap agen Escrow resmi dari dua dorum gelap karena tidak membayar transaksi sebesar USD170.000 dalam empat transaksi.
Seperti yang diketahui, komunitas web gelap menjadi lebih kompleks dan terstruktur. Untuk perlindungan yang efektif terhadap penjahat online, para pengguna harus memahami cara kerja dan interaksi yang dilakukan para penjahat online. Kesepakatan yang terjadi, hingga pelaksanaannya sangat wajib diketahui oleh para pengguna.
Agar para pengguna bisa tetap terlindung dari ancaman yang muncul melalui aktivitas darknet, peneliti dari Kaspersky sudah merangkum untuk bisa menerapkan langkah-langkah yang bisa diikuti oleh para pengguna. Diantaranya adalah untuk secara rutin melakukan pembaruan software pada semua perangkat yang digunakan.
Hal ini mempunyai tujuan untuk mencegah penyerangan yang menyusup ke jaringan dengan mengeksploitasi kerentanan. Selain itu, pengguna juga bisa menggunakan informasi dari Intelijen Ancaman terbaru. Hal ini sangat membantu para pengguna untuk tetap mengetahui TTP terkini yang digunakan oleh pelaku ancaman.