Pasokan Chip Diprediksi Berlanjut hingga 2022, Harga Elektronik Bakal Mahal
TSMC atau Taiwan Semiconductor Manufacturing Company yang jadi langganan Apple, Nvidia, hingga AMD beberapa waktu lalu merilis prediksi mereka terkait kelangkaan pasokan chipset atau semikonduktor yang menjadi otak di sejumlah perangkat elektronik, tidak hanya gadget.
Perusahaan yang mendominasi produksi semikonduktor di dunia tersebut dilaporkan bahwa dalam sesi rapat internet membahas kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar dengan kondisi bahwa kelangkaan chipset bisa berlangsung hingga tahun depan.
Dikutip dari WCCF Tech, Chief Executive Officer TSMC, C.C. Wei dalam sebuah konferensi virtual bahwa kemampuan produksi perusahaannya bakal dipaksa terus berjalan di tengah pemerintah chipset atau semikonduktor yang tinggi.
Dia menyebut tren penggunaan teknologi seluler 5G dan high performance computing yang tinggi merupakan pendorong terjadinya permintaan pasokan chipset semakin tinggi. Di sektor lain, pengembangan solusi Internet of Things (IoT) hingga otomotif yang semakin canggih juga menambah berat kondisi tersebut.
Meskipun hanya membeberkan prediksi bahwa kelangkaan chipset masih akan berlangsung sepanjang tahun 2022 tapi dipastikan bahwa hal ini akan berimbas ke harga perangkat elektronik yang ikut naik, sesuai dengan prinsip pasokan dan permintaan sehingga terjadinya inflasi.
Beberapa waktu lalu Xiaomi Indonesia lewat unggahan di akun Instagram resmi mengumumkan kenaikan sejumlah harga smartphone. Mereka mengutip kondisi bahwa kelangkaan pasokan chipset di pasar berakibat pada kelangkaan komponen.
Kelangkaan komponen seperti chipset diakibatkan terjadinya pandemi COVID-19 di tahun 2020. Hal ini menyebabkan rantai produksi dan pasokan komponen yang terganggu, sejumlah pusat produksi memberhentikan sementara proses produksi karena pegawai yang terpapar hingga langkah sterilisasi pusat produksi dari virus.