Peluncuran 5G Global Tertunda Akibat Perseteruan Huawei Versus AS

Peluncuran 5G Global Tertunda Akibat Perseteruan Huawei Versus AS

Beberapa waktu lalu, Departemen Perdagangan AS telah menambahkan Huawei Technologies Co Ltd ke daftar blacklist bernama “Entity List”. Sebanyak 70 perusahaan yang terafiliasi dengan Huawei juga masuk dalam Daftar Entitas. Bahkan perusahaan asal Amerika Serikat seperti Google, Qualcomm, Intel, Synopsys, dan Cadence Design Systems turut memboikot Huawei.

Jelas tindakan pemerintah AS dan sejumlah perusahaan AS membawa dampak buruk bagi Huawei dari segi operasional dan bisnis. Pemboikotan ini menghambat peluncuran jaringan 5G secara global.

Sejauh ini, Huawei merupakan salah satu anggota dari beberapa organisasi yang menetapkan standar teknis untuk implementasi 5G di dunia. Tak hanya berdampak pada Huawei, pemboikotan ini juga merugikan perusahaan lain yang sedang menyiapkan jaringan 5G.

Berdasarkan laporan Reuters seperti dikutip dari PhoneArena, beberapa perusahaan AS tidak mengizinkan karyawan mereka untuk berbicara dengan karyawan Huawei untuk membahas implementasi jaringa 5G. Perusahaan seperti Intel, Qualcomm, dan bahkan operator Korea Selatan LG Uplus tidak mau menjadi bagian dalam pembicaraan yang penting terkait implementasi jaringan 5G Huawei secara global.

Sanksi administrasi yang diberikan Presiden Trump kepada Huawei melarang perusahaan AS untuk memasok hardware dan software kepada Huawei. Setelah masa penangguhan selesai, tepatnya bulan Agustus perusahaan AS diperbolehkan untuk berbicara dengan Huawei seputar implementasi 5G. Tetapi perusahaan AS tidak dipaksa untuk terlibat dalam percakapan ini dengan Huawei.

Namun, banyak perusahaan Amerika tidak mau berdiskusi dengan Huawei. Perusahaan tersebut takut menyalahi ketentuan yang diterapkan pemerintah AS.

AS telah memperingatkan Negara sekutunya untuk tidak menggunakan peralatan jaringan Huawei. Sejauh ini, AS, Jepang, dan Australia telah melarang penggunaan peralatan jaringan Huawei di negara mereka.

Namun, sejumlah negara Eropa seperti Inggris dan Jerman masih memikirkan apa yang harus dilakukan untuk mengizinkan Huawei dalam implementasi 5G di Negara mereka. Negara lain seperti Perancis masih menggunakan layanan Huawei dan tidak mempersoalkan hal tersebut.

Rusia juga tidak mengikuti jejak AS dan sekutunya. Bahkan Huawei mengumumkan perjanjian dengan Rusia untuk membangun jaringan 5G untuk operator seluler terbesar kedua di negaranya pada bulan Juni ini.

Lantas sampai kapan perseteruan Huawei dan Amerika Serikat berserta sekutunya berakhir ? [dEe]

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.