Peluncuran Aplikasi Sistem Pengendalian Harga EWS Priangan
Forum Koordinasi Pengendalian Inflasi (FKPI) Provinsi Jawa Barat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Se-Jawa Barat meluncurkan sistem pengendalian harga berbasis android Early Warning System (EWS Priangan) di Aula Barat, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu, 14 Juni 2017.
Pada sistem tersebut, hanya dengan mengunduh aplikasi Priangan di Google playstore masyarakat bisa mengetahui harga-harga sepuluh komiditi terkini. Sementara bagi para pemegang kebijakan, dengan sistem tersebut mereka bisa menentukan tindakan selanjutnya berupa rapat virtual bahkan hingga operasi pasar jika terjadi lonjakan harga yang cukup signifikan.
Nantinya, terndapat alarm tingkatan harga mulai dari normal (naik 5 persen), waspada (naik 8 persen), Siaga (lebih 12 persen) hingga critical point (diatas 20 persen). Adapun sepuluh komoditi pangan strategis yang dipantau tersebut yaitu beras, cabe, bawang merah, daging ayam ras, daging sapi, minyak goreng, gula pasir, telur, bawang putih, dan cabe rawit dari 7 kota besar di Jabar yaitu Kota Bandung, Kota Sukabumi, Kota Bogor, Depok, Kota Bekasi, Kota Cirebon, dan Kota Tasikmalaya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Wiwiek Sisto Widayat, melalui sistem tersebut pihaknya terus memperbaharui perrkembangan harga setiap harinya merujuk 7 kota di Jabar tersebut yang secara rutin. “Kalau ada kejadian peningkatan harga akan ada aksi, ada kriteria apa kita toleransi, apa ada aksi, warning. Kalau cabe naek10 persen (mungkin belum ada aksi), kalau naik 50 persen ya siap-siap ya gunakanya untuk mengendalikan mengontrol secara real time paling tidak sehari berikutnya ada aksi. Pasar murah,”kata dia.
Sementara itu, Ahmad Heryawan Gubernur Jabar yang hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, dengan adanya sistem tersebut diharapkan harga kebutuhan pokok terpantau bahkan bisa stabil karena ada aksi cepat tanggap.
“Pasar murah misalnya jadi pengendalian di berbagai tempat. Bazar juga, jadinya daya beli masyarakat meningkat, tentunya pembelian barang bisa dipenuhi dengan baik, tidak ada gejolak harga,” ujar dia.
Tonggak awal dari fitur EWS berasal dari Kementerian Perdagangan menggagas suatu perangkat pemantauan harga komoditas pangan strategis yang disebut Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok atau SP2KP. SP2KP diharapkan dapat menjadi instrumen yang mendukung Pemerintah dalam mengambil kebijakan dalam menjaga kestabilan harga.
Selain itu juga diharapkan dapat meminimasi disparitas harga, dan menjamin ketersediaan bahan pokok, termasuk memberikan notifikasi dan deteksi dini kepada regulator jika terjadi gejolak harga, kelangkaan stok, dan peningkatan disparitas harga bahan pokok ungsi early warning system.
Pada tahun 2017 ini, pengembangan PRIANGAN diarahkan pada optimalisasi fitur early warning system yang akan diintegrasikan, baik pada website PRIANGAN maupun pada aplikasi PRIANGAN.
Sumber : PikiranRakyat