Penguasaan Teknologi Penting untuk Perkuat Daya Saing UMKM
Generasi muda disebut memiliki kelebihan dalam membaca peluang bisnis, khususnya di era digital sekarang ini. Sebab, generasi muda memiliki jiwa kreatif dan selalu berinovasi secara konsisten. Namun, kewirausahaan yang dilakukan generasi milenial itu harus ditumbuhkan dengan strategi yang menarik.
Hal itu terungkap dalam webinar bertema ‘Peran Generasi Muda dalam Meningkatkan Daya Saing UMKM di Era Digital’ yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, November lalu.
Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muslim Indonesia Makassar Izki Fikriani Amir
Mengatakan, jumlah wirausahawan di Indonesia terbilang rendah, yakni 2-3 % dari total populasi.
“Hal ini menjadi pertimbangan bagi beberapa anak muda untuk mengambil jalan sebagai wirausahawan milenial, meski bekerja dan berprofesi tertentu bukan jalan yang buruk,” kata Izki.
Tipsnya adalah memulai bisnis dengan keyakinan dan kesungguhan. Selain memiliki modal, bisa mempelajari keberhasilan bisnis yang dilakukan orang lain.
“Penguasaan teknologi digital untuk pemasaran khususnya juga menjadi sebuah kewajiban,” kata Izki.
Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma Jakarta Edy Prihantoro mengatakan, penguasaan digital penting untuk memperluas pemasaran.
Pemasaran secara digital disebut bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dan prosesnya bisa dilakukan dengan cepat.
“Agar pemasaran berjalan efektif, perlu disiapkan aset digital untuk mempromosikan dan menjual produk lewat internet (marketplace). Promosi harus dibuat secara kreatif, berisikan narasi yang tepat, foto yang menarik, dan video yang unik,” ucap Edy.
Edy menambahkan, jangan lupa untuk ‘mengintip’ kompetitor atau pelaku usaha yang sejenis terkait cara dan bagaimana mereka menjual produk. Memantau perkembangan atau tren di ruang digital juga wajib dilakukan.
Relawan TIK Indonesia Mario Devys mengatakan, modal yang bisa dibuat sebagai produk bisnis di Indonesia, terbilang banyak.
Apalagi, dari perspektif budaya, Indonesia amat kaya tentang ragam kuliner, pakaian, dan produk budaya lainnya. Semua itu bisa diolah menjadi sumber atau modal bisnis yang dapat dilakukan secara online.
“Indonesia memiliki 3.259 kuliner asli. Belum lagi kuliner yang tidak tercatat dan tidak diperjualbelikan secara bebas. Lalu, ada ribuan ragam permainan tradisional Indonesia yang bisa menjadi konten budaya menarik,” kata Mario.
Program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Program ini tidak hanya bertujuan menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.