Penjualan Avtur Turun Karena Banyak Pemudik Pilih Jalur Darat
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat penurunan konsumsi avtur di periode mudik mulai 10 Juni hingga 29 Juni. Konsumsi avtur di masa libur lebaran tahun ini hanya naik 2,3 persen dibanding hari biasa, atau turun dari tahun sebelumnya sebesar 8 persen.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, penurunan ini disebabkan karena banyaknya pemudik yang menggunakan jalur darat. Menurut Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik yang menggunakan jalur darat diprediksi 18,24 juta orang di tahun ini atau mengambil 62,91 persen dari total 28,9 juta orang yang mudik meninggalkan Jakarta untuk sementara.
“Ada yang menarik yakni penggunaan avtur yang meningkat dari hari biasa itu 2,3 persen, kalau tahun lalu itu naik hampir 8 persen. Hal ini mungkin disebabkan banyak pemudik yang menggunakan jalur darat,” ujar Jonan dikutip dari laman Kementerian ESDM.
Hal itu, lanjutnya, juga tergambar di dalam kenaikan permintaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sesuai data PT Pertamina (Persero). Menurut data perusahaan pelat merah tersebut, konsumsi BBM secara nasional meningkat 12 persen, yang ditopang oleh konsumsi Pertalite dan Pertamax masing-masing sebesar 25 persen dan 24 persen
Meski demikian, pemerintah juga mencatat adanya penurunan konsumsi BBM jenis Solar selama masa lebaran karena adanya penghentian operasi industri serta tidak dipebolehkannya truk untuk beroperasi selama masa lebaran.
“Penggunaan Solar bersubsidi turun 20 persen dibanding rata-rata dibandingkan hari biasa,” lanjutnya.
Jonan melanjutkan, konsumsi BBM mencapai puncak pada H-1 lebaran dengan pertumbuhan konsumsi tertinggi terdapat di Jawa Tengah dengan peningkatan 43 persen dibandingkan konsumsi hari biasa.
“Kemudian disusul oleh Provinsi Jawa Barat dan Sumatera bagian Selatan dengan persentase kenaikan sebesar 17 persen,” papar mantan Menteri Perhubungan tersebut.
Menurut data Kementerian ESDM per 1 Juli 2017, saat ini persediaan BBM jenis Premium tercatat 714,52 ribu kilo liter (kl) yang bisa memenuhi permintaan nasional hingga 21,07 hari. Selain itu, persediaan Pertalite dan Pertamax masing-masing tercatat di angka 971,94 ribu kl dan 441,45 ribu kl. Di sisi lain, persediaan avtur domestik masih tercatat 427,51 ribu kl yang bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri selama 27,6 hari.
Sumber : CNNIndonesia