Pentingnya Peran Data Center dalam Transformasi Digital Indonesia
Pusat data atau data center menjadi salah satu topik yang tengah digencarkan oleh pemerintah, sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keamanan data warga negara Indonesia. Dan pandemi yang saat ini terjadi semakin mendorong pemanfaatan cloud dan data center di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Pemanfaatan cloud dan data center telah dilakukan berbagai pihak, termasuk perusahaan di Indonesia, sejak beberapa tahun lalu. DCI menemukan bahwa pemanfaatan cloud dan data center di Indonesia mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir.
Dalam tiga hingga lima tahun terakhir, DCI menyebut bahwa pertumbuhan bisnis di era digital dalam kurun waktu tersebut pesat. Hal ini dijelaskan oleh CEO DCI Indonesia Toto Sugiri tergambar dari nilai pasar pertumbuhan adopsi komputasi awan yang diprediksi Gartner dan Forrester akan terus meningkat.
“Gartner maupun Forrester memproyeksikan pasar cloud akan mencapai sekitar US$200 miliar, atau meningkat sekitar 17-20 persen pada tahun 2019. Transformasi digital di berbagai sektor bisnis dan industri menjadi akseleratornya,” ujar Toto.
Toto juga menjelaskan bahwa pertumbuhan pesat ini juga didorong oleh eksekutif di industri dan perusahaan dalam berbagai skala yang telah merasakan manfaat nyata komputasi awan bagi bisnis. Saat ini, terdapat banyak aplikasi yang mulai digunakan masyarakat untuk mendukung aktivitas sehari-hari, maupun dalam bisnis di perusahaan.
Karenanya adopsi cloud dinilai Toto akan dapat menjadi solusi serta mengimbangi percepatan perusahaan dalam transformasi digital. Membahas soal transformasi digital, Toto menjelaskan hal ini tidak terlepas dari adopsi cloud, sebab saat ini aktivitas bisnis dituntut untuk serba cepat dan mudah.
Dengan demikian, efisiensi bisnis harus segera diadaptasikan, dan disebut Toto membuat tatanan kehidupan menjadi semakin bergeser. Selain itu, semua perusahaan yang sudah mengadopsi cloud juga disebut Toto dapat dikatakan telah bertransformasi secara digital. Cloud juga menawarkan berbagai fitur termasuk big data, machine learning, content delivery network, dan lainnya.
Hal ini menjadi faktor yang menjadikan aktivitas masyarakat semakin efisien, baik dari sisi waktu dan biaya, sehingga perusahaan akan menjadi lebih produktif.
Disinggung soal pendapat terkait sambutan perusahaan Indonesia terhadap digitalisasi, DCI menyebut pihaknya menemukan banyak perusahaan menjalankan transformasi digital secara masif.
Transformasi masif ini juga didukung oleh kemunculan startup digital asal Indonesia yang menjadi unicorn hingga decacorn. Karenanya, DCI menilai perusahaan harus memiliki infrastruktur rapi dan andal, sebab data center dinilai sebagai fondasi bahkan tulang punggung dari transformasi digital.
“Sejatinya, DCI hadir untuk mendukung transformasi digital di Indonesia dengan menyediakan layanan data center yang reliable dan juga scalable. DCI memiliki lahan seluas 8,5 hektar, sehingga mampumengakomodir kebutuhan pasar.”
DCI juga mengklaim bahwa layanan yang ditawarkannya selalu siap memantau kelancaran data center dengan memastikan pasokan listrik, power dan cooling management sesuai dengan jaminan ketersediaan layanan SLA.
Dan DCI menyebut bahwa transformasi digital bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan. Perusahaan yang tengah melakukan transformasi digital, disebutnya akan mengalami perubahan strategi bisnis yang akan berpengaruh pada operasional bisnis dalam melayani pelanggan agar lebih efisien.
DCI mengklaim saat ini pihaknya sudah menerapkan transformasi digital, dengan menerapkan kecerdasan buatan (AI) dan machine learning di dalam data center. Penerapan ini juga diklaim akan dapat mengurangi kesalahan manusia serta menjadi langkah pencegahan terjadinya insiden.
“Dengan peningkatan peran data center, sangat krusial bagi perusahaan yang tengah bertransformasi secara digital. Infrastruktur data center disebut berperan sebagai tulang punggung penopang keberlangsungan transformasi digital.”
DCI juga berkomitmen untuk dapat terus menjadi ekosistem yang netral bagi pemain cloud lokal maupun internasional dan berperan menjadi House of Cloud. Selanjutnya, DCI juga berencana untuk membuat interkoneksi antar cloud dan koneksi langsung dari on-premise pelanggannya ke hybrid cloud dengan latensi minim, aman, cepat dan terpercaya.
Dan untuk membangun data center, DCI menilai perusahaan perlu mempersiapkan sejumlah faktor, termasuk skalabilitas. Hal ini termasuk lahan luas, kapasitas listrik memadai, serta faktor lain yang dapat mengakomodir kebutuhan ekspansi data center di masa mendatang.
Faktor lainnya yaitu stabilitas, dengan mengkonfigurasikan redudansi di setiap jalur daya, pendinginan dan terkait dengan mesin kelistrikan lainnya, guna mencegah terjadinya downtime. Perusahaan juga perlu memperhatikan keamanan, baik fisik maupun non fisik.
Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan otomasi guna meminimalisir kesalahan yang ditimbulkan oleh manusia, mengefisiensikan dan mengefektifkan waktu kerja serta meningkatkan kinerja data center.
Sementara itu, untuk para perusahaan yang ingin melakukan transformasi digital, DCI mengaku terfokus pada kolaborasi bisnis di sektor industri data center. Dan DCI mengusung ekosistem teknologi digital sehingga teknologi lain yang diadopsi oleh perusahaan.
DCI juga memiliki preferensi untuk interkoneksi dengan penyedia layanan cloud lokal maupun global, dan hal ini diklaim dapat dilakukan dengan mudah di data center DCI. Dan DCI juga berkomitmen untuk memberikan layanan data center andal serta scalable dengan ketersediaan layanan DCI, yang selalu siap memantau kelancaran data center sesuai dengan jaminan ketersediaan layanan SLA 99,999 persen.
Dan soal rencananya terkait data center di Indonesia, DCI saat ini menyebut memiliki total kapasitas 22MW dengan standar operasional global untuk pasar data center di Indonesia. Dan DCI telah mendukung industri data center Indonesia dengan menyumbang sekitar 44 persen kapasitas ke pasar data center Indonesia dari total yang tersedia saat ini, sekitar 50-70MW.
“Pada tahun 2021, DCI akan mengoperasikan empat gedung data center dengan total kapasitas 37 MW. DCI juga berencana akan mengembangkan ukuran data center dengan melakukan pembangunan gedung data center secara bertahap, sehingga kita dapat memperbesar market dan kontribusi untuk ekonomi digital Indonesia.”