Peran Intelijen Agar Kota Bandung Lebih Nyaman
Pemerintah Kota Bandung terus merangkul para intelejen agar kondusifitas wilayah menjadi lebih nyaman. Dengan dinamika masyarakat saat ini menuntut aparatur intelejen untuk lebih jeli dalam mendeteksi setiap potensi atau gejala yang menjadi ancaman di wilayah. Seperti persoalan kriminalitas, penyalah gunaan narkoba, terorisme dan permasalahannya sosial lainnya yang rentan menimbulkan konflik.
Hal tersebut dikemukakan oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto saat menyampaikan sambutan pada acara Rapat Koordinasi Forum Komunitas Intelejen Daerah (KOMINDA) Kota Bandung, di Hotel Ammarosa, Senin, 22 Mei 2017.
Lanjutnya, intelijen pun saat ini harus bisa waspada dan mengambil langkah antisipasi terhadap perkembangan situasi maupun kondisi masyarakat yang cenderung mengalami krisis ideologi dan krisis karakter.
Saat ini banyak sekali informasi informasi yang belum tentu kebenarannya, sehingga menimbulkan intervensi yang kurang baik. “Oleh karena itu, komunitas intelejen daerah harus memiliki peran strategis. Bukan hanya mengumpulkan atau mengkoordinir saja, akan tetapi memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan agar permasalahan yang ada menjadi selesai dengan tuntas,” tuturnya.
Lanjut ditambahkan Yossi, terkait kondusifitas kota Bandung yang saat ini menghadapi bulan ramadhan maka intelejen harus bisa mengatur strategi agar di wilayah masing masing menjadi aman.
“Kita rangkul terus warga dengan cara yang baik, atur linmas maupun jaga lembur agar kondusifitas di kewilayah semakin nyaman,” tutur nya.
Sementara itu dalam kesempatannya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung Hikmat Nugraha menyampaikan dalam laporannya, rakor ini dilaksanakan untuk memfasilitasi antara intelegen di lapangan dengan pemerintah agar dapat mengkoordinasikan upaya pengamanan terhadap kemungkinan adanya ancaman maupun gangguan menjelang bulan Ramadhan, idul Fitri dan tahun politik 2018.
“Mudah mudahan dengan adanya antisipasi dini seperti ini, berbagai hal yang mengancam tidak akan terjadi di Bandung,” jelasnya.
Lanjutnya, pelaksanaan rakor ini diikuti oleh 180 peserta yang terdiri dari pars Camat se – kota Bandung, Kapolsek beserta Kanit intel, Polsek se- kota Bandung, para Danramil, unsur Intel Polrestabes dan unsur Intel Kodim 0618/BS.
“Mudah mudahan hadirnya para unsur intelejen ini bisa menyatukan tujuan yang ada pada Rapat Koordinasi ini. Dengan bersatu dan bekerja sama insya Allah kota Bandung semakin kondusif,”pungkasnya