Perusahaan Induk TikTok Bakal Rilis Layanan Streaming Musik
Perusahaan induk TikTok ByteDance sedang dalam proses mengembangkan layanan streaming musik berbayar, menurut Bloomberg. Layanan musik dikabarkan akan meluncur pada musim gugur ini dengan fokus pada pasar negara berkembang.
Tanpa menyebut wilayah pasti, Bloomberg mengatakan perusahaan akan menargetkan “sebagian besar negara-negara miskin di mana layanan musik berbayar belum mendapat audiens yang besar.”
Belum ada informasi solid tentang aplikasi, namun dikatakan ia akan menawarkan katalog lagu dan video sesuai permintaan, akan memiliki opsi layanan gratis dan berbayar, dan “bukan kloningan Spotify atau Apple Music”.
ByteDance sudah memperoleh basis pengguna yang luar biasa dalam waktu singkat, berkat akuisisi cermat dan ‘meledaknya’ TikTok, dan banyak aplikasi lainnya termasuk platform chat pesaing Slack bernama Lark dan klon Snapchat bernama Duoshan. Tetapi layanan streaming musik mungkin menjadi cara jitu untuk mengubah audiens TikTok menjadi pelanggan yang membayar.
ByteDance akan membutuhkan pelanggan ini karena TikTok dilaporkan masih belum menguntungkan meskipun sangat populer, menurut Billboard. Dan membuat orang membayar apa saja untuk streaming musik di pasar negara berkembang adalah pertanyaan besar.
Di India, kurang dari satu persen pelanggan streaming musik membayar langganan dan sekitar 14 persen memiliki langganan paket (seperti Amazon Prime, atau melalui kontrak seluler).
Tetapi sepertinya ByteDance melihat peluang di India sebagai pasar pertama aplikasi karena dilaporkan telah mengamankan hak dari dua label terbesar India: T-Series dan Times Music. Dan negosiasi untuk perjanjian lisensi dengan grup musik terbesar di dunia (Sony, Universal, dan Warner) saat ini sedang berlangsung.
Aplikasi TikTok telah memiliki lebih dari 1 miliar unduhan dan merupakan aplikasi non-game keempat yang paling banyak diunduh untuk tahun 2018, tepat di belakang WhatsApp, Facebook Messenger, dan Facebook. [dEe]