Ponsel Asal Negeri Tiongkok Kuasai 21% Pasar Asean

Ponsel Asal Negeri Tiongkok Kuasai 21% Pasar Asean

Total penjualan smartphone di kawasan Asia Tenggara (Asean) sekitar 101 juta unit pada 2016, atau tumbuh 4,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Merek Korea, Samsung masih mendominasi dengan penguasaan 23% pangsa pasar (market share). Sedangkan tiga merek Tiongkok, yakni Oppo, Huawei, dan Vivo, secara kumulatif menguasai 21% pangsa pasar.

Setahun lalu, penguasaan pasar Samsung masih 21,2% dan tiga merek Tiongkok tersebut 19,1%. Data dirangkum dari pasar utama kawasan Asean yang tengah berkembang, yakni Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Selain itu, data mencakup Singapura yang diklasifikasikan sebagai pasar yang sudah matang.

Menurut IDC, vendor smartphone asal Tiongkok terus meningkatkan penetrasi pasarnya ke Asean dan sekarang sudah menyumbang seperlima dari total pasar kawasan tersebut. Beberapa faktor telah memberikan kontribusi terhadap keberhasilan masing-masing merek. Meskipun, kegiatan pemasaran yang agresif menjadi faktor penentunya.

Tiga vendor tersebut menggunakan atribut yang unik untuk mempromosikan produk. Oppo dan Vivo lebih menonjolkan kemampuan smartphone untuk swafoto (selfie). Oppo F1s dan Vivo V5 series menargetkan antusiasme dalam berfoto. Di sisi lain, Huawei menonjolkan pada kualitas perangkat fotografinya, seperti pada P9 series, dengan menargetkan penggemar fotografi. Ketiga vendor membidik pasar perkotaan yang padat penduduk dan daerah dengan lalu lintas manusia yang tinggi.

Jensen Ooi, market analyst devices client IDC Asia/Pacific, mengatakan, dengan pasar smartphone yang telah matang dan adanya permintaan penggantian perangkat baru, khususnya di perkotaan, vendor berlomba untuk melayani harapan pelanggan itu dan berharap sukses.

Sementara itu, vendor lokal dan kurang dikenal diperkirakan bermain pada skala yang lebih kecil ketika pangsa pasar mereka di daerah perkotaan terkikis. Mereka lebih memperhatikan daerah perdesaan di mana harganya lebih rendah dan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih baik.

Oppo telah dikenal dengan pendekatan pemasaran standard yang bagus di setiap negara, terutama mengandalkan selebritas lokal untuk mempromosikan sebagai merek yang aspiratif dan trendi, serta menargetkan pasar utama kaum milenial. Terkini, Oppo menunjuk penyanyi Raisa untuk mempromosikan F1s.

Sementara itu, Huawei meningkatkan reputasinya selama bertahun-tahun karena terus berkembang untuk menyediakan handset yang selalu berkualitas dan dengan teknologi yang terus dikembangkan. Selanjutnya, menjelang akhir 2016, Vivo menggunakan strategi penunjukan duta selebritas lokal untuk menjalin keakraban dengan penduduk setempat. Terkini, Vivo menunjuk penyanyi Afgan dan aktris Pevita Pearce untuk menjadi duta V5 series.

Sebagai vendor yang berbasis di Tiongkok, ketiganya terus memperkuat posisinya di wilayah Asean. Vendor lokal dan yang kurang dikenal pun semakin terjepit karena penjualan dan kekuatan mereknya terus melemah. Hal itu pun terjadi karena kurang kuatnya rantai pasokan komponen seperti tercermin pada semester II-2016.

Kekurangan pasokan komponen diperkirakan terus berlanjut hingga semester I-2017, sehingga berpengaruh ke bisnis vendor lokal. Mereka pun dituntut lebih berhati-hati. Apalagi, para vendor yang berbasis di Tiongkok dan pemain global tengah meminta pasokan komponen yang banyak untuk persiapan merilis handset baru pada 2017.

Sumber : BeritaSatu

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.