PostgreSQL Dianggap Memiliki Sistem Database Andal dan Hemat Miliaran Rupiah
Software open source PostgreSQL berkembang sebagai alternatif yang kian dilirik. Memang, hingga saat ini, sebuah software berbayar populer masih mendominasi pasar. Akan tetapi, dengan sifat-sifat unggulnya, software ini berpeluang mengekor sukses Android dan menjadi pemimpin pasar saat ini. “Penerapan database PostgreSQL dalam bisnis kelas enterprise menuntut penanganan tenaga ahli dan professional, agar performa perusahaan yang menggunakan sistem ini dapat sebanding dengan sistem database berbayar,” kata Julyanto Sutandang, CEO PT Equnix Business Solutions dalam rilisnya.
“Oleh sebab itu kami didukung oleh 5 (lima) ahli bersertifikat Enterprise PostgreSQL Associate dan Enterprise PostgreSQL Professional”, kata Julyanto lebih lanjut. Selain fleksibilitas, keunggulan lain dari penerapan PostgreSQL adalah potensi penghematan biaya hingga miliaran rupiah. Penyebabnya jelas, lisensi yang permisif membuat bisnis tak perlu mengeluarkan biaya lisensi seperti ketika memakai software non open source berlisensi restriktif.
Asal tahu saja, sebuah software sistem database populer memungut biaya lisensi sebesar US$ 22.500 per core. Apalabila sebuah bank memerlukan 36 core untuk menjalankan sistem database-nya, maka ia mesti mengeluarkan biaya modal atau capital expenditure (Capex) Rp 10,935 miliar, hanya untuk membeli lisensi.
Dalam praktiknya, bisnis memang membutuhkan jasa dukungan software open source untuk asistensi dan kustomisasi software. Namun, dengan software open source, bisnis hanya perlu mengeluarkan biaya operasional atau operating expenditure (Opex). Dibandingkan dengan memakai software berbayar, yang harus mengeluarkan Capex) dan Opex.
Di dunia, popularitas PostgreSQL bukan saja terbatas di kalangan bisnis startup berbasis internet (dotcom). Perusahaan-perusahaan skala enterprise (menegah dan besar) pun mulai merangkul penggunaan PostgreSQL untuk sistem database mereka. PostgreSQL saat ini bisa ditemukan di Cisco, NEC, NTT Data, Fujitsu, Yahoo, Amazon, Skype, Instagram, Last.fm, Dinas Kehutanan Amerika Serikat, bahkan di bank Caixa Economica Federal di Brazil.
Di Indonesia, penggunaan PostgreSQL memang masih terkendala oleh cara pandang pelaku bisnis, yang beranggapan barang bagus harus mahal dan dari luar negeri. Namun, pelahan tapi pasti, banyak bisnis menengah dan besar beralih ke PostgreSQL yang open source.
Selama 10 tahun kiprahnya, PT Equnix Business Solutions berhasil menggaet lebih dari 60 klien menengah besar untuk memakai sistem database PostgreSQL. Di antaranya, Bank BCA, Bank Mandiri, Transmart Carrefour, XL Axiata, Bank Danamon, Bank BJB, Bank Resona Perdania, serta Adira Finance.
Sumber : Tribunnews