Raih Penghargaan BrandZ, Apa Misi Go-Jek Berikutnya?
WWP BrandZ dan Kantar mengumumkan Go-Jek sebagai salah satu penerima penghargaan BrandZ Top 10 Most Valuable Indonesia Brand 2019. Go-Jek menempati posisi keenam dengan nilai Brand sebesar USD4,5 miliar (Rp64,2 triliun).
Penghargaan ini disambut baik oleh Go-Jek, dan hal ini tidak mengubah misi Go-Jek dalam menghadirkan layanan kepada masyarakat. Go-Jek menyebut, dengan atau tanpa penghargaan ini, perusahaannya tetap berkomitmen untuk menghadirkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat.
“Misi selanjutnya selalu sama, bagaimana kita memberikan solusi untuk masyarakat, baik di Indonesia maupun dimana kita beroperasi, untuk memberikan solusi terhadap problem yang dihadapi masyarakat,” ujar Chief Corporate Affair Go-Jek Nila Marita.
Tidak hanya untuk konsumen, dengan teknologi karyanya, Go-Jek juga mengklaim tetap mengusung misi untuk membantu mitra dalam ekosistemnya seperti pengemudi dan pedagang, untuk memiliki akses ke penghasilan, serta menumbuhkan bisnis mereka, baik di segmen makanan maupun non makanan.
Go-Jek juga masih mengusung misi untuk berkontribusi terhadap ekonomi negara, mengingat sebagian besar mitranya merupakan usaha kecil menengah (UMKM) dan merupakan segmen terbesar dalam ekonomi di Indonesia.
Sementara itu, kemajuan ranah teknologi khususnya di Indonesia mendorong kemunculan penyedia layanan yang juga memanfaatkan teknologi layaknya Go-Jek. Tidak jarang penyedia ini juga menawarkan layanan yang tidak jauh berbeda dari Go-Jek.
Menyikapi hal ini, Go-Jek yang mengklaim perusahaan sebagai pionir di berbagai hal, mengutamakan tiga hal untuk membedakannya dengan penyedia layanan serupa. Hal tersebut termasuk ide otentik yang dikembangkan untuk menjadi solusi untuk permasalahan masyarakat.
Go-Jek juga menyebut bahwa eksekusi ide juga jadi hal penting dan membedakan perusahaannya dengan pesaing. Selain itu, Nila menyebut kerja sama tim Go-Jek yang mengusung visi dan nilai yang sama, yaitu untuk tujuan lebih besar, juga disampaikan ke produk yang dihasilkan, turut menjadi pembedanya dengan layanan lain.
Disinggung soal harapannya menjadi SuperApp, Nila menyebut bahwa sejak awal didirikan, Go-Jek tidak menargetkan perusahaan untuk menjadi SuperApp. Kehadiran berbagai layanan ini merupakan hasil dari perjalanan Go-Jek dalam menghadirkan solusi untuk permasalahan masyarakat sehari-hari.
Menyoal masa depan platform pembayaran mobile karya, Go-Pay, Go-Jek mengaku akan berkolaborasi dengan lebih banyak mitra terutama di bidang perbankan, untuk memberikan akses kepada mitra, baik konsumen, driver atau pedagang ke layanan finansial dan perbankan.
Sedangkan menyoal ekspansi internasional, saat ini Go-Jek baru saja berdiskusi denganPerdana Menteri Malaysia beserta jajaran beberapa waktu yang lalu membahas berbagai hal, termasuk perkembangan Gojek dan dampak sosial ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat.
Go-Jek menyebut bahwa diskusi berjalan baik dan sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan kepada Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia. [dEe]