Ratusan Aplikasi Dihapus dari Google Play Store karena Malware
Awal Tahun 2019 sepertinya menjadi ujian baru bagi Google Play Store dalam menghadapi serangan malware.
Sebelumnya, pada awal Februari 2019, Google play diserang malware clipper pencuri cryptocurrency.
Tidak lama kemudian, hanya dalam hitungan hari, malware Anubis yang mengambi data pengguna melalui aplikasi di Google play store.
Kini, peneliti keamanan siber, Check Point, menemukan adware baru beredar di Google Play Store.
Dilaporkan Tech Crunch, tim peneliti menamakan adware baru itu Simbad. Berdasarkan fakta program jahat itu banyak ditemukan di game simulasi.
Kabarnya, Simbad ditemukan di 206 aplikasi dengan total jumlah download-an mencapai hampir 150 juta.
Adware ini secara paksa memunculkan iklan tiba-tiba, dan berpotensi mengunduh aplikasi berbahaya, dan dapat membuka URL di browser tanpa persetujuan pengguna.
Pelaku kejahatan siber yang memanfaatkan Simbad dapat menginstal aplikasi dari jarak jauh tanpa sepengetahuan korban, yang memungkinkan untuk menginstal malware lebih lanjut.
Diketahui, malware berbahaya ini disembunyikan pelaku di dalam Software Development Kit (SDK) berjudul RXDrioder.
Banyak pengembang yang tidak menyadari SimBad ini bersembunyi di dalam SDK itu, dan penyebaran malware tidak menargetkan wilayah tertentu atau dikembangkan oleh pengembang yang sama.
Malware ini memiliki kemampuan untuk memunculkan iklan secara paksa, aksi phishing, dan paparan ke aplikasi lain.
Ketika tidak sadar di klik, pengguna akan membuka URL di browser perangkat dan mengarahkan ke berbagai serangan phishing.
Sebenarnya pengguna Android tidak perlu berlebihan menghadapi teror malware, pasalnya jika berkaca pada Google yang sudah dibekali fitur Play Protect, seharusnya malware akan sulit untuk menyusup.
Namun pihak Google beralasan, bahwa fitur tersebut saat ini masih belum sempurna. Mereka juga berdalih jika para peretas kini semakin pandai dalam menipu AI Play Protect sehingga dapat lolos saat pemeriksaan.B
Sebagai tindak lanjut atas situasi tersebut, yang dilakukan Google menarik dan menghapus aplikasi tersebut dari Play Store.
Untuk menghindarinya, google menyarankan pengguna harus berhati-hati, dan download Aplikasi dari sumber yang Terpercaya. Saat suatu aplikasi meminta hak aksesbilitas cek dahulu apakah aplikasi yang diinstal benar benar membutuhkan hak akses tersebut atau tidak. [dEe]