Seberapa Besar Peluang OS Hongmeng Huawei Gantikan Android?

Seberapa Besar Peluang OS Hongmeng Huawei Gantikan Android?

Rencana Huawei untuk mengembangkan Hongmeng, sistem operasi (OS) ponsel sebagai pengganti Android menuai beragam reaksi dari pengguna dan pemerhati teknologi.

Pengamat gadget dari blog Ponselmu, Herry SW menilai sistem operasi Hongmeng bisa diterima konsumen tergantung pada aspek kompatibel dan campur tangan pengembang aplikasi.

Jika dukungan dari pengembang terhadap Hongmeng belum banyak, maka sangat menyulitkan pengguna ponsel Huawei untuk mengunduh aplikasi yang tersedia.

“Yang jadi masalah apakah OS itu [Hongmeng] akan diterima oleh pasar dan konsumen itu faktornya banyak. Pertama seberapa besar kompabilitasnya dengan Android dan supportnya dari si developer, kan tidak lucu mereka keluarin Hongmeng ternyata dukungan dari developernya belum banyak,” kata dia saat dihubungi CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Senin (17/6).

Terkait kemampuan Hongmeng bertahan sebagai pengganti Android, dia menilai secara umum Huawei maupun China tidak begitu peduli dengan hal itu. Sebab menurut Herry, perusahaan menganggap Amerika telah memilih lawan yang salah.

“Saya lihat  Huawei dan China secara umum mereka tidak peduli kok intinya mereka melihat Amerika memilih lawan yang salah. Masalah itu justru membangkitkan perlawanan dari perusahaan2 yang ada di China,” jelasnya.

“Bisa saja mereka kompakan dengan perusahaan-perusahaan IT, kita bikin OS sendiri untuk dipakai ke semua merek [perangkat keras] yang berasal dari China,” lanjut Herry.

Sementara dari sisi pengembang aplikasi, CEO Dana Vincent Iswara mengatakan pihaknya bakal mendukung jika Huawei resmi menggunakan sistem operasi terbarunya yakni Hongmeng. 

“Kalau kita dikasih kesempatan, kita pasti bekerjasama. Dana itu open platform, kita ingin bekerjasama dengan platform yang ada jadi kita support,” kata Vincent kepada awak media saat perhelatan Oppo Developer Day di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (20/6).

Vincent menilai kehadiran OS Hongmeng bisa mengembangkan talenta TI yang ada di perusahaannya untuk mendkung sistem operasi besutan Huawei tersebut.

Menurutnya dari sisi Dana akan semakin banyak alternatif sistem operasi yang ditawarkan untuk membantu pengembang dalam mengembangkan aplikasinya pada sistem operasi yang baru.

“Itu [Hongmeng] justru kenapa kita mengembangkan talenta lokal kita makin lama makin banyak, sekarang sudah hampir 200 engineer. Sebenarnya bagus juga karena kita melihat sebagai alternatif [sistem operasi] makin banyak semoga bisa mengembangkan ini dengan lokal talenta kita,” pungkasnya. 

Kemunculan sistem operasi Hongmeng terkait dengan pertanyaan Google yang akan menghentikan dukungan Android pada ponsel besutan Huawei. Wakil Presiden urusan Publik dan Komunikasi Huawei Andrew Williamson menyatakan Hongmeng akan segera diluncurkan setelah diuji coba kepada kepada satu juta pengguna ponsel di China.

Setelah memulai debut perdana di negara asalnya, ponsel dengan sistem operasi Hongmeng dikabarkan juga akan merambah sembilan negara yakni Peru, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, termasuk benua Eropa.

Indikasi kemunculan Hongmeng juga diperkuat dengan didaftarkannya hak paten Hongmeng. Serangkaian persiapan kemunculan Hongmeng merupakan respons atas keputusan pemerintah AS memasukkan China ke dalam daftar hitam industri perdagangan. [dEe]

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.