Siap Tinggalkan Android, Huawei Ajukan Merek Dagang untuk OS Baru
Huawei dikabarkan telah lama mengembangkan sistem operasinya sendiri, bahkan sejak 2012. Rencana itu baru mencuat belakangan ini setelah Pemerintah AS mencoba membatasi perusahaan teknologi AS untuk bekerja sama dengan Huawei.
Ini menjadi dampak bahwa Google akan mencabut lisensi Android untuk smartphone Huawei. Dilansir dari laman Tech Radar, Jumat (12/6/2019) perwakilan Huawei, Andrew Williamson mengungkapkan tentang kesiapan sistem operasi Huawei dalam wawancara belum lama ini. Menurut Williamson, sesungguhnya penggunaan sistem operasi tersebut bukanlah keinginan Huawei, namun saat ini Hongmeng OS telah mulai diuji coba di China.
Williamson juga mengklaim bahwa Hongmeng OS telah diluncurkan lebih dari satu juta perangkat. Bahkan, Reuters melaporkan bahwa Huawei telah mengajukan merek dagang “Hongmeng” di UE serta beberapa negara, termasuk Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Kamboja, dan Peru.
Meskipun demikian, Huawei mungkin akan lebih memilih untuk tetap menggunakan sistem Android Google, dan akan mengerem peluncuran Hongmeng jika keputusan Pemerintah AS dicabut.
Salah satu kelemahan utama yang akan dihadapi Huawei karena harus meninggalkan OS seluler Android Google adalah hilangnya akses ke Play Store dan koleksi aplikasi terverifikasi dan tepercaya yang menyertainya.
Perusahaan China memiliki toko aplikasi sendiri, Huawei AppGallery, akan tetapi saat ini tidak memiliki fitur yang mendekati kisaran aplikasi seperti Google atau Apple.
Dengan demikian, perusahaan telah menjangkau pengembang yang saat ini memiliki aplikasi di Play Store. Raksasa komunikasi China juga telah mengajukan keluhan resmi kepada Komisi Komunikasi Federal (FCC) mengenai pelarangan teknologi jaringannya dengan alasan keamanan nasional.
Surat Huawei itu mengklaim bahwa “pelarangan vendor tertentu dengan alasan ‘keamanan nasional’ sebenarnya hanya akan melakukan sedikit atau tidak sama sekali untuk melindungi keamanan jaringan telekomunikasi Amerika. Sebaliknya, memaksa operator jaringan untuk merobek dan mengganti peralatan yang ada akan menimbulkan ancaman yang lebih besar terhadap stabilitas dan keamanan jaringan. “
Lebih lanjut, Huawei mengklaim bahwa, meskipun telah berupaya, Komisaris Federal telah menolak untuk bertemu dengan perwakilan perusahaan untuk menjelaskan tuduhan mengancam keamanan nasional, dan perusahaan China. [dEe]