Strategi Medsos Hadang Misinformasi Selama Pandemi

Strategi Medsos Hadang Misinformasi Selama Pandemi

Pandemi mengalihkan berbagai kegiatan dari tatap muka langsung atau offline, menjadi online dan secara aktif memanfaatkan internet. Hal ini kian berdampak pada cara masyarakat dalam mencari informasi, yang selama beberapa tahun terakhir mengandalkan internet.

Tidak hanya pada outlet media resmi, media sosial juga kerap dimanfaatkan masyarakat dalam berbagi informasi, dan tidak terkecuali informasi tidak benar atau misinformasi, atau kerap disebut masyarakat dengan istilah Hoaks.

Facebook dan WhatsApp menjadi dua jaringan komunikasi dan media sosial yang kerap digunakan untuk menyebarkan misinformasi, dan semakin subur selama pandemi serta terutama terkait dengan Covid-19.

Guna mengatasi hal ini, WhatsApp meluncurkan kampanye untuk mengedukasi masyarakat soal cara mengenali dan mencegah penyebaran misinformasi di Indonesia. Sementara itu, Google, Facebook, dan YouTube juga berupaya untuk mengarahkan masyarakat ke informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.

Salah satunya dengan mengarahkan ke artikel yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) atau badan berwenang dan pemerintah lokal. Dengan memudahkan masyarakat mengakses informasi akurat, skenario transparan dapat diciptakan dan masyarakat dapat mendapatkan informasi terkait langkah tepat yang perlu dilakukan.

Upaya lain yang dilakukan perusahaan internet dan media sosial adalah dengan mengubah kebijakan mereka terkait cara menangani pengedar dan peredaran misinformasi.

Salah satunya Twitter, yang serupa dengan sejumlah perusahaan internet lain, dengan menerapkan pelabelan peringatan pada tweet yang berisi informasi dengan potensi mengarahkan masyarakat ke wawasan yang salah.

Dari label ini, pihak media sosial dan perusahaan internet dapat menentukan langkah selanjutnya yang perlu mereka ambil, termasuk penghapusan kicauan hingga pemblokiran akun penyebar informasi tersebut.

Perusahaan internet tersebut memperkuat sistem mereka, termasuk dengan semakin memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu mendeteksi dan verifikasi.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.