Survei Pemilihan Gubernur Jawa Barat

Survei Pemilihan Gubernur Jawa Barat

Tim Peneliti Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri (PPS UIN) Sunan Gunung Djati Bandung yang bekerjasama dengan Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JPMD) melakukan survei pemilihan Gubernur Jawa Barat. Dalam rilis Program Pascasarjana PPS UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Direktur Program Pascasarjana PPS UIN Sunan Gunung Djati Agus Salim Mansyur didampingi juru bicara Tim Peneliti Andang Saehu dan Ketua Bidang Kajian JPMD, Dadan Firdaus memaparkan 13 nama tersebut yakni, Ridwan Kamil (24,28%), Deddy Mizwar (18,65%), Dede Yusuf (15,68%), Dedi Mulyadi (10,70%), Iwa Karniwa (8,99%), Rieke Diah Pitaloka (8,58%), Nurul Arifin (5,58%), Desy Ratnasari (1,89%), Netty Prasetiyani (1,61%), Tb. Hasanudin (1,61%), Ineu Purwadewi (0,88%), Irfan Suryanegara (0,66%), Agung Suryamal (0,64%), dan 0, 25% beberapa nama lainnya.

Sejumlah nama yang selama ini sudah beredar di media massa karena termasuk politikus atau artis papan atas di Jawa Barat, seperti, Ineu Purwadewi (Ketua DPRD Jawa Barat), Tb. Hasanudin (Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat yang juga anggota DPR RI), Irfan Suryanegara (Mantan Ketua DPRD Jawa Barat dan Wakil Ketua DPRD Jawa Barat dari Partai Demokrat), dan Netty Prasetyani (Ketua PKK Jawa Barat dan istri Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat) serta Dessy Ratnasari (artis dan anggota DPR RI dari PAN).

Pihaknya menilai temuan survei ini mengejutkan meski survei yang dirilis pihaknya masih memunculkan nama cagub yang menjadi langganan lembaga survey seperti Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Deddy Mizwar (Wakil Gubernur Jawa Barat), dan Dedi Mulyadi (Bupati Purwakarta).

Ridwan Kamil sudah mendeklarasikan diri sebagai bakal calon Gubernur dari Partai Nasdem. Pun munculnya nama Dede Yusuf (mantan Wagub Jabar) yang sekarang menjadi anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka (calon Gubernur 2013) yang juga anggota DPR RI dan Nurul Arifin, artis senior yang juga anggota DPR RI.

Sementara Juru Bicara Tim Peneliti, Dr. Andang Saehu menambahkan, dalam survei yang diselenggarakan dari tanggal 20 Maret sampai 1 April 2017 tersebut, di antara ke-13 nama tersebut, Iwa Karniwa satu-satunya nama yang muncul dari kalangan Birokrat. Kendati kemunculanannya bukan merupakan fenomena baru karena pada sejumlah Pilkada di seluruh Indonesia, temasuk pada Pilkada Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat, terdapat sejumlah mantan Sekretaris Daerah yang terpilih menjadi kepala daerah dan sukses memimpin daerahnya.

Seperti diketahui, dalam pemilihan Gubernur Jawa Barat tahun 2013 pun muncul nama Lex Laksamana yang berpasangan dengan Dede Yusup menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat walaupun terkalahkan oleh pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. Survei PSS UIN menunjukan dalam kategori persepsi masyarakat Jawa Barat terhadap kelayakan untuk menjadi Gubernur Jawa Barat, di antara ke-13 nama tersebut, Ridwan Kamil masih melejit berada pada (55,11%), diikuti Deddy Mizwar (16,30%), Dede Yusup (11,68%), Dedi Mulyadi (6,17%), Iwa Karniwa (2,55%), dan nama-nama lainnya yang rata-rata dibawah 1%.

Namun, pada persepsi kelayakan untuk menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, nama Deddy Mizwar nomor satu (22,36%), Dede Yusuf (20,88%), dan Iwa Karniwa (14,99%). “Mengalahkan nama Ridwan Kamil yang meraih suara 11,55% serta Dedi Mulyadi (11,18%), nama lainnya dibawah 5%,” kata dia.

Survei pun dilakukan terkait dengan asal partai politik yang mendukung bakal calon Gubernur Jawa Barat 2018. Hasilnya, menurut Andang, menunjukkan bahwa 16% dari 5.000 responden menginginkan bakal calon Gubernur Jawa Barat dari calon independent/perseorangan, 16% dari Partai Gerindra, 16% dari Partai Demokrat, 12% dari Partai Golkar, 11% dari PDI Perjuangan, 10% dari PKS, 6% dari PPP, 4% dari PAN, 3% dari Partai Nasdem, 2% dari PKB, 1% dari Partai Hanura, dan sisanya 3% menyatakan tidak tahu.

Sumber : PikiranRakyat

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.