Tidak Mau Kartu SIM Kebobolan, Lakukan Hal Berikut
Insiden pembobolan kartu SIM berujung pada pembobolan rekening bank wartawan senior Ilham Bintang mengejutkan sejumlah pihak. Insiden ini menjadi bukti bahwa di era digital, kerahasiaan data pribadi semakin tidak aman.
Kartu SIM kini telah salah satu komponen penting mengingat sejumlah layanan menjadikannya sebagai medium utama dalam melakukan verifikasi, umumnya dengan mengirimkan One Time Password (OTP) melalui pesan teks.
Selain phising atau penipuan yang umum dikirimkan via email, pengumpulan informasi rahasia untuk melancarkan tindak kejahatan penukaran dan pengambilalihan kartu SIM juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan malware.
Anda dapat melakukan sejumlah langkah ini untuk mencegah insiden serupa yang dialami Ilham Bintang terjadi pada Anda.
1. Berhati-hati dalam mencantumkan data pribadi di media sosial
Data pribadi yang kami maksudkan ini termasuk nama lengkap, alamat, nomor ponsel, nama ibu kandung, nomor KTP, SIM, dan Ijazah. Sebab seluruh data ini dapat dimanfaatkan pelaku kejahatan untuk berpura-pura menjadi diri Anda, dan melancarkan kejahatannya tanpa banyak kecurigaan.
2. Segera melapor ke operator jika kartu SIM tidak terbaca perangkat
Indikasi kartu SIM telah diambil alih salah satunya adalah saat kartu tidak terbaca di ponsel, sebab telah aktif digunakan pelaku. Saat mengalami hal ini, Anda disarankan untuk segera melapor ke operator untuk memastikan dan mengambil langkah yang diperlukan selanjutnya.
Sebab, pengambilalihan nomor telepon mobile memungkinkan pelaku kejahatan untuk mencegat kode OTP yang umum digunakan sebagai verifikasi dan otorisasi transaksi atau masuk ke akun.
3. Saat ganti nomor ponsel, pastikan nomor ponsel bukan nomor distribusi kode OTP
Saat kehilangan ponsel beserta kartu SIM atau mengganti nomor ponsel, Anda harus menghubungi operator untuk memblokir dan memastikan nomor tersebut bukan nomor distribusi utama kode OTP untuk akun perbankan, media sosial dan layanan Anda lainnya.
4. Waspadai kode USSD call forward
Anda harus mewaspadai orang asing yang meminta memasukan kode USSD di ponsel, sebab kode ini dapat meneruskan telepon yang Anda terima secara otomatis kepada pelaku. Dengan demikian, pelaku dapat meminta kode OTP kepada perusahaan kreator aplikasi untuk masuk ke akun incarannya.
5. Waspadai penelpon misterius menawarkan hadiah dan meminta data pribadi
Metode ini merupakan salah satu metode yang telah lama dimanfaatkan pelaku kejahatan. Anda harus waspada dan berhati-hati saat menerima pesan teks yang memberitahu bahwa Anda mendapatkan hadiah, namun harus menyebutkan kode verifikasi, kode OTP atau data pribadi.
Era digital memang menghadirkan banyak kemudahan dalam kehidupan masyarakat, namun hal ini juga diiringi dengan ancaman kejahatan dan keamanan yang juga semakin tinggi. Karenanya, Anda perlu berhati-hati dan waspada setiap saat. Selamat mencoba!