Tips agar Lulus Tes CPNS Dosen 2017

Tips agar Lulus Tes CPNS Dosen 2017

Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) membuka lowongan dosen dalam penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil 2017. Ada sekitar 1.431 posisi dosen yang akan ditempatkan di 121 perguruan tinggi seluruh Indonesia. Bagi yang ingin mencoba peruntungan, bisa melaju ke situs resmi Kemenristekdikti untuk melihat persyaratan, dan jadwal seleksi. Ada sejumlah posisi yang tersedia seperti dosen lektor dan asisten ahli.

Memahami persyaratan yang disebutkan di dalam surat penerimaan CPNS tersebut bisa jadi salah satu upaya agar lulus. Di luar itu, ada persiapan lain yang bisa diterapkan, seperti yang disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Na’im berikut ini:

1. Kelengkapan Syarat Administrasi

Banyak pelamar yang kadang menyepelekan tahap seleksi administrasi karena berbagai hal. Di antaranya rentang waktu pendaftaran yang disediakan cukup panjang, sehingga tidak sedikit yang akhirnya menunda-nunda rencana melengkapi berkas administrasi yang dibutuhkan.

Pada penerimaan calon pegawai negeri sipil kali ini panitia seleksi menginginkan lulusan-lulusan terbaik dari PTN maupun perguruan tinggi swasta (PTS) dengan program studi yang terakreditasi minimal B atau sangat baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Jika akreditasi tidak tertulis dalam ijazah, maka pelamar wajib menyertakan surat keterangan dari pejabat yang berwenang pada penyelenggara program studi yang bersangkutan. Sekurang-kurangnya Dekan atau yang sederajat.

Masalahnya, tidak semua perguruan tinggi langsung mencantumkan akreditasi program studi pada sertifikat ijazah. Sehingga, pelamar tentunya harus mengurus surat keterangan penunjuk akreditasi ke pihak berwenang, yang biasanya makan waktu tidak sebentar.

Hal ini juga berlaku bagi sejumlah pelamar yang sebenarnya sudah menyelesaikan studinya, tapi belum menerima sertifikat ijazah asli karena satu dan lain hal. Selama ini panitia seleksi CPNS selalu mengutamakan fotokopi ijazah asli yang sudah dilegalisir ketimbang surat keterangan lulus (SKL).

“Sebab SKL relatif lebih mudah dipalsukan, jadi kami tidak menganjurkan. Buat yang baru lulus tapi belum menerima ijazah, coba minta rektornya untuk mengeluarkan ijazah lebih cepat,” ujar Ainun.

2. Pelajari Materi Soal untuk Seleksi Kompetensi Dasar

Setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi, para pelamar pun dapat melenggang ke tahapan berikutnya. Pertama, mereka akan bertemu dengan seleksi kompetensi dasar (SKD). Sejak 2013, tahapan SKD dilakukan dengan computer assisted test (CAT) atau tes berbasis komputer.

“Setelah itu baru masuk ke seleksi kompetensi bidang (SKB). SKB ini dilakukan untuk menguji keahliannya dalam mendidik. Juga pemahaman tentang penelitian, penguasaan pada bidang ilmu. Tahapan ini biasanya kami lakukan bersama dengan perguruan tinggi terkait,” jelas Ainun.

Yang selama ini menjadi momok bagi sebagian pelamar adalah pelaksaan SKD kadang sangat melelahkan dan menguras energi. Tes itu meliputi Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensia Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi. Di dalamnya termasuk pemahaman tentang sistem tata negara Indonesia, sejarah perjuangan bangsa, analisa numerik, kesimpulan silogisme, serta tes psikologi untuk meneliti karakter kepribadian para pelamar dari aspek kognitif maupun emosi.

Meski hasil SKD hanya berpengaruh terhadap sedikitnya 40 persen dari total penilaian akhir nanti, namun tahap ini, ujar Ainun, tentunya perlu diperhatikan. Karena dipastikan akan banyak pelamar yang gugur pada tahapan ini. Sebelum berlanjut ke tahapan SKB.

“Jumlah peserta yang dinyatakan lulus SKD paling banyak cuma tiga kali dari jumlah formasi, sekitar 4.500,” katanya.

3. Belajar Mengajar

Seperti yang telah dijelaskan Ainun sebelumnya, saat pelamar lulus pada tahap seleksi kemampuan dasar, maka pelamar akan diuji oleh ujit kerja di masing-masing PTN yang dituju.

“Nanti ada tim khusus dari masing-masing perguruan tinggi yang melakukan seleksi khusus. Yang bersangkutan akan diminta praktik mengajar, wawancara dan sebagainya,” kata Ainun.

Di tahapan inilah kemampuan berkomunikasi para pelamar akan diuji. Bagi Anda yang belum memiliki pengalaman mengajar di muka ruang kelas, ada baiknya berlatih terlebih dahulu.

“Coba panggil teman-temannya. Latihan dulu bagaimana praktek mengajar, bagaimana cara bicara dihadapan audiens. Sering-sering bicara di depan kaca. Jadi, jangan sewaktu tes malah bicara sama papan tulis. Enggak bakal lulus berarti,” ujarnya.

Hasil dari SKB lah yang nantinya akan menentukan nilai akhir para pelamar. Dengan melibatkan masing-masing PTN saat seleksi, diharapkan kompetensi yang diperoleh sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masing-masing PTN.

Sumber : CNN Indonesia

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.