Tradisi Angpao Mulai Koin hingga Amplop Merah
Tradisi Angpao Mulai Koin hingga Amplop Merah. Tahun Baru Imlek identik dengan segala hal berwarna merah. Salah satunya adalah amplop merah yang biasa disebut angpao. Apapun istilah yang digunakan, angpao jadi tradisi yang menyenangkan karena di dalamnya terdapat uang. Uang dalam amplop merah juga dikenal sebagai uang keberuntungan atau uang tahun baru.
Dilansir dari Chinesenewyear2018.com, dengan memberikan uang kepada anak-anak, para orang tua berharap bisa menghasilkan satu tahun keberuntungan dan berkah. Versi lain diberikan oleh generasi muda kepada sesepuh mereka sebagai berkah dari umur panjang dan rasa syukur.
Di beberapa wilayah di Tiongkok, pasangan yang sudah menikah akan memberi amplop merah kepada teman-teman mereka yang belum menikah untuk membagi keberuntungan.
Legenda
Menurut legenda, ada makhluk mengerikan bernama Nian. Setahun sekali, ia akan keluar dari hutan pada malam hari dan melahap seluruh desa. Langkah-langkah perlindungan terhadap Nian selama malam tahun baru berubah menjadi perayaan Festival Musim Semi. Orang tua juga akan memberi uang kepada anak-anak di malam itu. Dengan cara ini, anak-anak akan memiliki sesuatu untuk menyogok monster atau roh jahat lainnya.
Dalam cerita populer lainnya, ada setan bernama Sui. Pada malam tahun baru, ia akan datang dan menepuk kepala anak-anak saat tidur. Sentuhannya tercemar. Untuk melindungi anak-anak mereka, orang tua akan begadang sepanjang malam, menjaga mereka.
Ada satu pasangan memberi anak mereka koin untuk dimainkan. Saat tertidur, mereka meletakkan koin di samping bantal. Pada tengah malam, sebuah angin yang menakutkan memadamkan lilin itu. Ketika Sui meraih anak itu, koin itu berkelebat dalam kegelapan dan membuatnya takut. Keesokan harinya, pasangan itu membungkus koin itu dengan kertas merah untuk menunjukkan kepada tetangganya.
Tradisi uang keberuntungan dimulai pada dinasti Han. Alih-alih uang sungguhan, dulu itu hanyalah koleksi uang dalam bentuk koin untuk menangkal roh jahat. Koin ini diikat bersamaan dengan senar merah. Kini tradisi beralih menjadi dibungkus kertas merah atau dimasukkan ke dalam amplop merah.
Sebaiknya memberi atau menerima angpao?
Seperti yang disebutkan di atas, ada dua jenis utama kantong merah Imlek. Jika Anda adalah orang dewasa muda atau setengah baya, Anda harus memberi keduanya: untuk anak-anak dan orang tua. Terlepas dari usia, kegiatan ini secara tradisional terjadi di antara keluarga dekat dan teman. Saat ini, Anda bisa memberi amplop merah kepada siapa saja.
Berapakah nominal yang harus diberikan?
Selama periode Minguo (abad ke-20), tradisinya adalah membungkus 100 sen di kertas merah. Ini berarti memiliki harapan untuk hidup sampai 100 tahun. Ketika mata uang berubah menjadi uang kertas, sebuah tradisi baru muncul. Orangtua akan memberi dalam jumlah kontinyu untuk mewakili kesuksesan berkelanjutan.
Setelah Perang Dunia II, jumlah tersebut bisa mengikuti laju perekonomian. Pada tahun 50-an, anak-anak sangat gembira jika mereka menerima 5 atau 10 sen. Seiring dengan membaiknya ekonomi di Tiongkok, uang beralih dari sen ke dolar dan sekarang, ratusan.
Saat ini, berkat teknologi seperti aplikasi WeChat dan Alipay, amplop merah digital menjadi tren baru. Karena digital, Anda juga bisa mengirim kepada teman yang jauh, atau beberapa orang sekaligus. Ketika seseorang dikirim ke obrolan grup, semua orang berlomba untuk saling mengirim.
Terlepas dari itu semua, amplop merah masih membawa sukacita dan kebahagiaan kepada anak-anak dan orang dewasa. Ini menunjukkan cinta dan syukur satu sama lain. Dan setelah ribuan tahun, orang Tionghoa masih melanjutkan tradisi ini. Bahkan di era digital, meskipun banyak kebiasaan yang telah berkembang namun tradisi ini tetap bertahan. (Elvin Rizki Prahadiyanti