Transformasi Digital Indonesia, UiPath Tawarkan Solusi Automasi Robotik

Transformasi Digital Indonesia, UiPath Tawarkan Solusi Automasi Robotik

Perusahaan penyedia software bidang automasi asal Amerika bernama UiPath menyatakan kehadiran sekaligus kesiapan di Indonesia untuk mengakselerasi transformasi digital. Mereka menawarkan solusi menyeluruh untuk automasi berbasis robotik atau Robotic Process Automation (RPA).

“Automasi proses berbasis robotik atau RPA punya peran yang kian signifikan sebagai enabler utama bagi perusahaan dalam meningkatkan produktivitas, peran, hingga tingkat kepuasan karyawan dengan memangkas beban tugas-tugas yang menjadi rutinitas keseharian mereka di perusahaan,” tutur Vice President UiPath Southeast Asia, Wen Min Wong.

“Menurut penuturan responden yang terdiri dari para eksekutif global, 63 persen sepakat bahwa RPA merupakan komponen penting dalam proses transformasi digital, sedangkan 57 persen dari mereka mengatakan RPA bisa memangkas hingga kesalahan-kesalahan dalam proses manual,” ujarnya.

Dia mengklaim RPA mendorong pertumbuhan bisnis secara cepat dan signifikan pada lintas sektor di seluruh dunia serta menyesuaikan kebutuhan perusahaan dalam menggenjot kinerja didorong lonjakan kebutuhan yang tiba-tiba.

Makanya Wong meyakini RPA memiliki potensi kritikal sebagai katalisator bagi suksesnya perjalanan transformasi digital di perusahaan-perusahaan, termasuk yang ada di Indonesia, sekaligus dalam mendukung mereka meraih kesuksesan bisnis di era digital yang kian berkembang pesat saat ini.

Riset IDC bertajuk “The Economic Impact of UiPath Robotic Process Automation” disebutkan bahwa pengadopsian software RPA diharapkan akan turut memacu pertumbuhan bisnis pelanggan UiPath dengan cepat, dari sekitar USD7 miliar di seluruh dunia di 2021 meningkat menjadi USD55 miliar di 2025.

Lonjakan pertumbuhan ini sebagian disebabkan oleh munculnya lapangan kerja baru. IDC memprediksikan bahwa di 2025, sebanyak 73 juta lapangan kerja baru akan tercipta akibat pengadopsian UiPath RPA. 

IDC mengestimasikan ada dua lapangan kerja baru untuk setiap pekerjaan yang tergantikan oleh RPA, dan bila berdasarkan pada bagaimana teknologi RPA ini berkembang pesat, rasio ini juga bisa berubah seiring waktu, muncul empat pekerjaan baru untuk setiap satu pekerjaan yang tergantikan.

“Automasi optimalkan produktivitas karyawan, sehingga mereka bisa lebih fokus pada tugas-tugas substansial lainnya, seperti hal-hal strategis, mengasah kreativitas, dan makin kolaboratif,” ungkap Wong.

“Untuk itulah penting bagi perusahaan untuk segera melatih dan membuka jalan menuju pengadopsian automasi maupun teknologi-teknologi digital lainnya agar dapat mencetak SDM karyawan yang kian cakap dan makin antusias dalam berkarya,” pungkasnya.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.