Update Windows 10 Punya Masalah Celah Keamanan
Sistem operasi Windows 10 milik Microsoft kembali tersandung masalah yang sama. Update yang dirilis Microsoft kembali menyimpan celah keamanan.
Anehnya, sistem keamanan Windows 10 justru memperingatkan penggunanya untuk tidak mengunduh update resmi tersebut. Windows 10 versi KB4520062 dikabarkan baru diketahui memiliki masalah yang sangat serius padahal baru sehari sejak dirilis.
Dikutip dari Forbes, Microsoft diketahui menganjurkan sebagian penggunanya untuk tidak mengunduh update tersebut. Update ini disebut bisa membuat sebuah celah keamanan di Windows Defender Advanced Threat Protection. Windows Defender sendiri merupakan sistem keamanan bawaan yang tergolong cukup bagus.
Dari deskripsi yang disebutkan Microsoft, update ini mapu memperbaikin beberapa masalah dalam tampilan Windows 10. Misalnya, blank tiles di Start Menu dan blank screen saat proses sign in setiap selesai memasang update.
Kini, Microsoft dilaporkan memberikan catatan bahwa Microsoft Defender Advanced Threat Protection mungkin akan berhenti berfungsi dan gagal mengirimkan laporan data. Laporan data ini terkait bug atau celah keamanan yang terdeteksi selama perangkat digunakan.
Melihat kondisi ini pengguna di kalangan enterprise atau korporasi akan jadi yang banyak terganggu. Dijelaskan bahwa fitur Microsoft Defender Advanced Threat Protection ada di Windows 10 Enterprise. Fitur ini adalah seperangkat sistem antivirus dan perlengkapan lainnya yang menyediakan perlindungan lebih mendalam.
Pihak Microsoft sudah menganjurkan untuk tidak mengunduh update ini. Dilaporkan Forbes bahwa Microsoft akan merilis update untuk masalah ini pada pertengahan November nanti.
Diketahui bahwa kini Microsoft telah mengubah cara Windows 10 menyediakan update. Microsoft merilis update dengan kategori terpisah yaitu yang wajib diunduh dan yang hanya sebatas pilihan tambahan saja atau opsional.
Langkah ini diambil karena problem yang menimpa pengguna Windows 10 bulan lalu. Windows 10 sempat merilis update yang ternyata justru membuat komputer atau laptop pengguna bermasalah. Kinerja prosesor atau CPU usage dilaporkan meningkat drastis, padahal tidak ada kegiatan komputasi yang berat.
Cara tersebut tidak sepenuhnya baru. Microsoft diketahui sudah pernah menggunakan metode ini pada Windows 7. Saat itu, pengguna menerima update dengan kategori “important” dan “optional”.